Fakta Menarik Tentang Sukoharjo
Even Tahunan Desa Trangsan Sukoharjo Kembali Digelar, Grebeg Penjalin ke-8 Dimeriahkan 2.000 Peserta
Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan hasil kerajinan rotan khas Desa Trangsan yang telah dikenal luas.
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Rifatun Nadhiroh
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sebanyak 2.000 peserta turut memeriahkan Kirab Grebeg Penjalin ke-8 di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, pada Kamis (9/10/2025).
Kegiatan ini menjadi salah satu puncak acara Grebeg Penjalin yang telah berlangsung sejak 3 Oktober 2025, dengan beragam agenda, mulai dari bazar malam hingga berbagai aktivitas masyarakat lainnya.
Ketua Panitia Grebeg Penjalin ke-8, Suryanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan hasil kerajinan rotan khas Desa Trangsan yang telah dikenal luas.
"Tahun ini tema yang kita angkat adalah Rotan Trangsan Bangkit, Bekerja Keras Menuju Indonesia Emas. Jumlah peserta kirab mencapai lebih dari 2.000 orang,” ujar Suryanto.
Baca juga: Asal Usul Digelarnya Grebeg Penjalin, Even Tahunan yang Diadakan Warga Desa Trangsan Sukoharjo
Menurut Suryanto, ada hal yang berbeda dalam pelaksanaan tahun ini. Jika sebelumnya kegiatan lebih banyak diikuti oleh para perajin rotan, kali ini seluruh warga Desa Trangsan turut ambil bagian.
"Semua unsur masyarakat terlibat, mulai dari tiap kadus, RW, hingga 37 RT ikut serta dengan membawa kreasi rotan yang berbeda-beda,” tambahnya.
Kepala Desa Trangsan, Mujiman, mengapresiasi semangat warganya yang kembali menghidupkan roh Grebeg Penjalin sebagai ajang untuk memperkuat kegotongroyongan dan rasa memiliki terhadap desa.
“Tahun ke-8 ini benar-benar menggembirakan karena kami kembalikan ke esensinya, yakni memupuk semangat kebersamaan dan handarbeni terhadap Desa Trangsan,” ujarnya.
Dalam kirab tersebut, sebanyak 37 ketua RT bersama warganya menampilkan berbagai hasil kerajinan rotan yang telah diwariskan secara turun-temurun, seperti pecut rotan, parut rotan, hingga boncengan anak zaman dahulu.
Semua hasil karya itu diarak dan dipamerkan sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi serta warisan leluhur Desa Trangsan, yang dikenal sebagai sentra rotan terbesar di Sukoharjo.
Kemeriahan kirab ini menjadi bukti nyata semangat masyarakat Trangsan untuk tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga terus berinovasi dan bangkit bersama, membawa nama besar rotan Trangsan hingga ke tingkat nasional.
Baca juga: Asal Usul Desa Trangsan di Sukoharjo Jadi Pusat Sentra Rotan Sejak 1927, Disebut Desa Wisata Rotan
(*)
Asal-usul Alun-alun Satya Negara Sukoharjo, Siapa Sangka Dulu Berupa Hutan dengan Pepohonan Rimbun |
![]() |
---|
Asal-usul Desa Gumpang di Kartasura Sukoharjo, Konon Dulu jadi Tempat Musyawarah Hadapi Penjajah |
![]() |
---|
Asal Usul Digelarnya Grebeg Penjalin, Even Tahunan yang Diadakan Warga Desa Trangsan Sukoharjo |
![]() |
---|
Asal-usul Jembatan Bacem Penghubung Solo-Sukoharjo, Saksi Bisu Pembantaian Terduga PKI 1965 |
![]() |
---|
Kenapa Sukoharjo Dijuluki Kota Makmur? Begini Sejarahnya, Ada Kaitan dengan Keraton Surakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.