Berita Sragen Terbaru
Kapolres Sragen Jadikan 10 Siswa SMA Asal Papua Sebagai Anak Asuh, Ternyata Begini Ceritanya
Sebanyak 10 siswa asal Papua sedang menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Sragen.Dari 10 siswa Papua ini akan dibantu.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sebanyak 10 siswa asal Papua sedang menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Sragen.
Dari 10 siswa Papua ini terdiri dari dua orang perempuan dan delapan orang pria.
Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi menyampaikan, 10 siswa papua tersebut saat ini duduk di kelas 10 sampai kelas 12 SMA.
Baca juga: Sambut Pekan Olahraga Nasional 2021 di Papua, UNS Genjot Latihan Atlet
Baca juga: Penampilan Nikita Willy Liburan ke Papua Dikomentari, Indra Priawan Tanggapi dengan Kata-kata Santai
"Mereka ini memang punya cita-cita belajar di Pulau Jawa," paparnya saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (23/2/2021).
Dijelaskannya, mereka bisa bersekolah di Sragen berkat program afirmasi dari Pemerintah Provinsi Papua.
Sebagai bentuk atensi polisi kepada siswa-siswa papua, katanya, mereka dijadikan anak asuh.
"Jadi melalui program orang tua asuh yang kami buat, mulai dari saya sendiri, wakapolres, kabag, dan kasat akan menjadi orang tua asuh mereka," ujarnya.
Baca juga: Berangkat ke Papua Saat Pandemi Corona, 450 Pasukan Yonif 413/Bremoro Tempuh Jalur Laut
Tujuannya untuk membantu mereka bila menemui kesulitan saat tinggal di Sragen.
"Jika mereka punya masalah, kami siap membantu," katanya.
Ia menambahkan, atensi yang diberikan ini berangkat dari pengalamannya ketika ditugaskan di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Dulu waktu saya dinas di NTT tidak punya banyak kerabat maka saya bisa merasakan perasaan siswa dari Papua yang merantau," imbuhnya.
Ekonomi Papua
Kinerja ekonomi negatif akibat pandemi Covid-19 dicatatkan hampir semua provinsi di Indonesia.
Meski begitu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut hanya Provinsi Papua dan Papua Barat yang terhindar kontraksi ekonomi pada kuartal II tahun 2020.
“Provinsi yang tertinggi pertumbuhan ekonominya adalah Papua 4,25 persen, Papua Barat 0,25 persen, yang positif hanya Papua dan Papua Barat,” kata Jokowi saat memberi pengarahan kepada para gubernur lewat konferensi video dari Istana Kepresidenan, Bogor, Selasa (1/9/2020).
Di urutan ketiga terbaik, ada Sulawesi Tengah pada posisi minus 0,06 persen.
Sementara itu, Bali menjadi provinsi yang perekonomiannya terdampak pandemi paling parah.
Pada kuartal II, Pulau Dewata mengalami kontraksi 10,98 persen.
“Ini karena memang turis wisata itu betul-betul sangat mendominasi ekonomi di Bali, sehingga kelihatan sekali pertumbuhan ekonomi di Bali berkontraksi begitu sangat tajam,” kata Jokowi.
• Presiden Jokowi Klaim Angka Kesembuhan Covid-19 Mencapai 72,17 Persen: Kita Patut Bersyukur
• ABG Ini Dapat Paket dari Presiden Jokowi Langsung, Isinya Komplit, Akan Diberikan untuk Orangtuanya
• Jokowi Hari Ini Akan Luncurkan Program Subsidi Gaji untuk Karyawan, Pastikan Rekening Aktif
Selain itu, ada dua provinsi lain yang perekonomiannya terkontraksi cukup dalam, yakni DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.
Pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota minus 8,22 persen, sedangkan DIY minus 6,74 persen.
Adapun secara nasional, ekonomi RI terkontraksi ke minus 5,32 persen pada kuartal II-2020. Jokowi mengingatkan, Indonesia bisa masuk ke jurang resesi jika ekonomi pada kuartal III kembali terkontraksi.
Oleh karena itu, Jokowi meminta pemerintah daerah untuk mempercepat realisasi belanja modal, barang dan jasa, serta bantuan sosial.
Kepala Negara merasa yakin bahwa belanja pemerintah dapat membantu Indonesia menghindari resesi ekonomi.
"Terutama yang berkaitan dengan belanja barang, belanja modal, belanja bansos ini betul-betul disegerakan sehingga bisa meningkatkan konsumsi masyarakat dan memulihkan ekonomi di daerah,” kata Jokowi.
(KOMPAS.COM/ Ihsanuddin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Hanya Ekonomi Papua dan Papua Barat yang Tumbuh Positif ".