Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral Fenomena Makam Menggelembung di Padang Pariaman, Ternyata Begini Penjelasan Ahli Geologi

Sebuah video yang memperlihatkan makam meninggi dan membesar menjadi viral di media sosial.

TRIBUNPADANG.COM/WAHYU BAHAR
Suasana di lokasi makam menggelembung di Sungai Asam, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Sabtu (27/3/2021) 

TRIBUNSOLO.COM - Sebuah video yang memperlihatkan makam meninggi dan membesar menjadi viral di media sosial.

Keanehan yang terjadi pada makam ini membuat warga berbondong-bendong mendatanginya.

Baca juga: Emak-emak yang Nitip Jajanan Pasar di Makamhaji Curhat : Gak Kasian Sama Kita,Malam Buat Pagi Dicuri

Peristiwa ini terjadi di TPU Sei Asam, Korong Sungai Asam, Nagari Sungai Asam, Kabupaten 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Meresponse hal ini ahli geologi Sumatera Barat (Sumbar), Ade Edward mengemukakan bahwa makam yang mendadak viral belakangan ini di nagari Sungai Asam, Kabupaten Padang Pariaman, sebenarnya  fenomena alam biasa.

Menurutnya, bahwa ada dua kemungkinan ilmiah, mengenai fenomena makam yang menggelembung tersebut.

"Saya belum cek ke lapangan, kemungkinannya berupa diapir. Jadi proses diapirisasi itu, adanya intrusi naiknya tanah atau batuan dari bawah ke atas, melalui rekahan yang ada di sana. Sehingga jadi menyundul, intinya menyundulnya lapisan dari bawah ke atas atas," ujar Ade Edward yang diwawancarai oleh TribunPadang.com melalui sambungan telpon, Minggu (28/3/2021) pukul 09.36 WIB .

Dikatakannya, bahwa Kemungkinan selanjutnya ialah kejadian semacam itu adalah sebuah proses tektonik, yakni adanya tekanan dari bawah permukaan, sehingga membumbung ke atas.

"Namun tentu perlu dipastikan, dikaji, diuji ke lapangan untuk memastikan fenomena yang terjadi. Tentunya secara ilmiah, sehingga tidak menjadi isu yang liar yang mengarah kepada hal-hal yang tidak baik," tutur Ade.

Ade menambahkan bahwa rencananya ia dan tim akan menuju ke lokasi makam viral tersebut, pada Senin (29/3/2021) mendatang.

"Kami akan turunkan tim besok (Senin 29/3/2021-red), survei pendahaluan guna mencari info awal, serta kondisi geologinya, situasi setempat, kondisi-kondisi lainnya," ujar Ade.

Kata Ade, setelah itu ia dan tim akan berkoordinasi dengan  lembaga pusat, baik itu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), maupun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Kemungkinan kami akan turunkan survei bawah permukaan, yakni menggunakan metode georadar. Sehingga, bisa menggambarkan penampakan dibawah permukaan, dan bisa terekam, teknologi georadar ini bisa dibilang cukup maju," imbuh Ade.

Selanjutnya kata Ade, besok (Senin) tim juga akan melakukan persiapan, sehingga rekan-rekan yang nantinya akan membawa peralatan radar tinggal bekerja.

Sejauh ini lanjutnya, fenomena tersebut merupaka hal yang biasa, karena di daerah lain pun hal semacam ini juga terjadi.

"Lubuk Selasih misalnya, kejadian serupa juga terjadi," pungkas Ade.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved