Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

6 Fakta Penangkapan Terduga Teroris asal Blitar, Simpan Senjata Api dan Lama Jadi TKI

N yang merupakan warga Dusun Kuwut, Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar ini ditangkap di rumah orangtuanya di Dusun Ngipik, Desa Tenggur

Editor: Agil Trisetiawan
KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Ilustrasi Petugas Densus 88 

TRIBUNSOLO.COM - Penangkapan terduga teroris berisial N (44) oleh Densus 88 cukup mengejutkan pihak keluarga.

Pasalnya, dia dikenal sosok yang baik, dan mudah bergaul.

N yang merupakan warga Dusun Kuwut, Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar ini ditangkap di rumah orangtuanya di Dusun Ngipik, Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung. 

Menurut seorang perangkat Desa Tenggur, Purwanto, N ditangkap sekitar pukul 14.00 WIB. 

Purwanto kemudian diminta menjadi saksi penggeledahan rumah mertuanya, bersama Ketua RT setempat.

Lalu, siapa sebenarnya N?

Baca juga: Geledah Rumah Mertua Terduga Teroris di Tulungagung, Densus 88 Temukan 2 Pistol dan 9 Peluru

Baca juga: Chat WA Terakhir Terduga Teroris di Sukabumi dengan Istrinya : Dia Bilang Mau Kerja Dulu

Berikut sosoknya: 

1. Ditemukan Senjata Api

Selama proses penggeledahan, N tetap di dalam mobil yang membawanya.

Densus 88 menemukan dua pucuk pistol dengan 9 peluru.

"Dua pistol kemudian ada delapan peluru aktif, dan satu peluru kosong," ungkap Purwanto.

Selain itu ada sebilah senjata tajam yang ditemukan.

Senjata tajam ini berbentuk seperti parang, namun ukurannya pendek.

Sebuah paspor atas nama N juga dibawa polisi.

"Istri sama anaknya yang kecil juga dibawa sama Densus," ucap Purwanto.

2. Lama jadi TKI

N diketahui akan pergi ke luar negeri lagi. 

N sudah meminta surat pengantar ke perangkat desa untuk mengurus administrasi ke luar negeri. 

"Dia berencana ke luar negeri lagi. Sudah minta surat pengantar ke desa untuk mengurus administrasi ke luar negeri sekitar dua bulan lalu," kata Kepala Dusun Kuwut, Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, M Chariri, Rabu (31/3/2021). 

Chariri mengatakan selama ini N memang sering menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. 

N pernah menjadi TKI di Malaysia, Korea, dan Taiwan. 

"Di Korea hampir tujuh tahun. Dia sempat pulang, bangun rumah, belum jadi, tapi uangnya habis, lalu berangkat lagi menjadi TKI," ujarnya. 

"Dia sering ke sini (Kemloko), karena di rumah tinggal ibunya dan sudah tua," katanya.

Rumah orang tua N di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar (kanan) dan polisi berjaga saat penangkapan N di Kabupaten Tulungagung (kanan).
Rumah orang tua N di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar (kanan) dan polisi berjaga saat penangkapan N di Kabupaten Tulungagung (kanan). (surya.co.id/samsul hadi/david yohannes)

3. Anak angkat

N ternyata anak angkat dari sebuah keluarga di Dusun Kuwut, Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

Selama ini N hanya tinggal bersama ibu angkatnya. 

Dia dikenal pendiam. 

"Sebenarnya, dia (N) orangnya baik, tapi memang pendiam," kata Kepala Dusun Kuwut, Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, M C

hariri, Rabu (31/3/2021). 

Chariri mengenal N karena kebetulan rumahnya dekat dengan rumah orang tua N. 

"Dia (N) anak angkat dengan orang tuanya di sini (Dusun Kuwut). Dia hanya tinggal bersama ibunya. Meski anak angkat, dia sayang sama ibunya," ujarnya.

Baca juga: Seorang Terduga Teroris Diamankan Densus 88 di Nganjuk, Penggeledahan Temukan Buku Jihat

Baca juga: Seragam Berlogo FPI & Buku FPI Jadi Salah Satu Barang Bukti Penangkapan Teroris, Polisi Siap Dalami

4. Temui orangtua saat subuh

Meski kenal baik, Chariri tidak begitu mengetahui aktivitas N selama ini. 

Dia hanya tahu N sering menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. 

"Setelah menikah, dia juga tinggal di rumah orang tua istrinya di Tulungagung," katanya. 

Dikatakannya, N sering berkunjung ke rumah orang tuanya di Dusun Kuwut, Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. 

Tetapi, yang membuat Chariri curiga, N sering datang ke rumah orang tuanya setiap Subuh. 

"Dia sering datang ke rumah orang tuanya pagi hari waktu Subuh," ujarnya.

Polisi berjaga di TKP penangkapan seseorang terduga teroris di Tulungagung oleh Densus 88. Foto kanan : anggota Densus 88.
Polisi berjaga di TKP penangkapan seseorang terduga teroris di Tulungagung oleh Densus 88. Foto kanan : anggota Densus 88. (Kolase SURYA.co.id/David Yohanes/ist)

5. Mertua syok

Ditangkapnya N, membuat sang mertua (AU) syok. 

Dia mengaku tidak menyangka menantunya berurusan dengan aparat.

Namun yang paling membuatnya pedih, Umar memikirkan nasib cucunya.

"Mending saya yang dibunuh saja. Saya pedih, kasihan dengan cucu saya," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

AU mengaku saat itu tengah ada di musala, lalu diberi tahu warga jika rumahnya ramai didatangi polisi.

Ketika pulang, di rumahnya sudah penuh dengan aparat yang melakukan penggeledahan.

AU mengaku tidak tahu pasti apa yang didapat polisi.

"Menurut Ketua RT yang menjadi saksi penggeledahan, katanya ada pistol," ungkapnya.

Baca juga: Fakta Penangkapan 4 Terduga Teroris: Ditemukan Baju Bertuliskan FPI Hingga 5 Bom Aktif

6. Tak ada yang janggal

AU mengatakan, tidak ada yang aneh dengan keseharian menantunya.

N setiap hari berbaur dengan warga, seperti menghadiri undangan hajatan maupun kenduri.

Namun menurut AU, N lebih banyak beraktivitas di Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, tempat asalnya.

"Paling pagi main sama anaknya, menjelang sore dia ke Blitar. Aktivis di sana saya tidak tahu," katanya.

N juga tidak pernah bercerita aktivitasnya di luar rumah.

N juga tidak pernah menerima tamu di rumahnya.

Yang diketahui AU, N punya sebuah dum truk dan diperkirakan ke teman sekolahnya.

"Menurut saya, dia malah orang yang halus," ujar AU.

N menikah dengan anak AU dan telah punya dua anak. (*)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Masa Lalu N, Terduga Teroris Asal Blitar: Anak Angkat, Bolak-balik Jadi TKI dan Kebiasaan Anehnya

Penulis: Samsul Arifin
Editor: Musahadah

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved