Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Imbas Serangan ke Mabes Polri, Polres Sukoharjo Dijaga Ketat : Badan hingga Barang Bawaan Digeledah

Menurut KBO Sabara Polres Sukoharjo IPTU Sri Hariyanto, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi teroris.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Agil Tri
Pengunjung saat diperiksa secara ketat oleh anggota polisi di Mapolres Sukoharjo, Kamis (1/4/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Penjagaan ekstra ketat diterapkan Mapolres Sukoharjo pasca terjadinya penyerangan oleh terduga teroris di Mabes Polri.

Seluruh pengunjung yang hendak masuk ke Mapolres Sukoharjo diperiksa dari barang bawaan hingga pemeriksaan badan.

Menurut KBO Sabara Polres Sukoharjo IPTU Sri Hariyanto, mewakili Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi teroris.

"Pasca kejadian di Makassar dan Mabes Polri, kami melakukan kegiatan sesuai SOP untuk mengantisipasi dan meminimalisir kemungkinan kejadian teror di Polres Sukoharjo," ucapnya kepada TribunSolo.com, Kamis (1/4/2021).

Baca juga: Ini Marisa, Sosok yang Warung Kopinya di Gilingan Solo Diserbu Komedian : Ada Aziz, Denny & Parto

Baca juga: Teroris Sasar Markas Mabes Polri, Pengamanan di Solo Diperketat, Adapun di Klaten Lebih Waspada

Setiap pengunjung yang hendak masuk ke Mapolres Sukoharjo diwajibkan memperlihatkan isi dalam tas bawaannya dan isi jok motornya dari luar pagar.

Jika dinilai aman, pengunjung akan dilakukan skrining kesehatan dengan pemeriksaan suhu tubuh, lalu ditanya keperluannya.

Setelah itu, petugas akan melakukan pemeriksaan badan dengan metal detektor, lalu meminta pengunjung melakukan cuci tangan dan masuk bilik disinfektan.

Pengunjung lalu diwajibkan meninggalkan kartu identitas diri, yang akan diganti dengan kartu khusus.

"Setelah itu, pengunjung akan diantar petugas ke ruangan sesuai keperluannya masing-masing," ujarnya.

"Misalnya ke ruang pelayanan untuk pengurus SKCK atau SPK," imbuhnya.

IPTU Sri Hariyanto menambahkan, penjagaan super ketat ini akan dilakukan selama 24 jam, hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Salah seorang masyarakat yang mengurus SKCK, Indrawati (49) mengaku kaget dengan pemeriksaan super ketat tersebut.

Namun, dia memahami langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi aksi terorisme yang saat ini tengah marak terjadi.

"Semoga tidak ada kasus terorisme di Sukoharjo. Dan Sukoharjo tetap damai, aman, serta kondusif," jelasnya.

Penjagaan Solo Raya Diperketat

Imbas aksi terorisme yang meningkat akhir-akhir ini membuat markas polisi di Kota Solo dan perbatasan yakni Kabupaten Klaten siaga.

Kapolresta Solo Kombes Pol, Ade Safri Simanjuntak, mengatakan, memang ada peningkatan keamanan dan penjagaan markas yang berada di Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Banjarsari itu.

"Ada peningkatan keamanan dan penjagaan Mako Polresta dan polsek," kata dia kepada TribunSolo.com, Rabu (31/3/2021) petang.

Selain itu, patroli gabungan TNI-Polri juga diintensifkan.

"Pengamanan dipertebal, patroli gabungan TNI-Polri diintensifkan," jelasnya.

Baca juga: 4 Fakta Wali Kota Solo Gibran Marah : Catat Nama hingga Akhirnya Ada Guru Benar-benar Dikenai Sanksi

Baca juga: Sebar Hoaks Soal Kebakaran Kilang Balongan, 2 Youtuber Ini Langsung Diciduk Polisi

Begitu juga dengan pengamanan di Polres Klaten.

Kasubag Humas Polres Klaten, Iptu Nachrowi menjelaskan, meningkatkan penjagaan markas menyusul ada penyerangan Mabes Polri.

"Kami bakal tingkatkan kewaspadaan di Mako," ucap dia.

Nahrowi menerangkan, peningkatan kewaspadaan dengan berpatroli di sekitar markas.

"Kami lakukan tindak protektif, yaitu melakukan tindakan berpatroli secara aktif sebagai bentuk kewaspadaan kami," pungkasnya.

Penjagaan Jelang Paskah

Petugas gabungan TNI Polri mengerahkan pasukan untuk mengamankan perayaan Paskah di Kota Solo pada 4 April 2021.

Di antararanya, Polresta menerjunkan personel bersenjata lengkap hingga anjing pelacak bom.

Sementara TNI dipimin Korem 074/Warastratama juga bersiaga.

Pada Rabu (31/3/2021), polisi melakukan sterilisasi yang dimulai dari Gereja Santa Maria Regina Purbowardayan, Kecamatan Jebres.

Penyisiran dimulai dari setiap sudut gereja mengunakan alat pelacak metal detector.

Baca juga: Sosok Zakiah Aini Terduga Pelaku Penyerangan di Mabes Polri, Ternyata Anggota Klub Airsoft Gun

Baca juga: Nasib Guru SMAN 1 Solo : Kena Marah Wali Kota Gibran, Kini Kena Sanksi, Cuma Bisa Mengajar Online

Kabag Ops Polresta Solo, Kompol I Ketut Sukarda, menyampaikan pengamanan menjadi hal rutin dalam kegiatan ibadah.

"Pengaman dilakukan untuk semua kegiatan ibadah," ungkap dia kepada TribunSolo.com.

Dikatakan, ada petugas gabungan yang tergabung dalam pengamanan.

Mulai dari polisi hingga anggota TNI yang terdiri dariKorem 074/Warastratama, Grup II Kopassus, Satuan Brimob, Detasemen Polisi Militer V/4 (Depom) dan Gegana Penjinak Bom.

"Ini gabungan semuanya," jelasnya menekankan.

Danrem 074/Warastratama Surakarta, Kolonel (Inf) Deddy Suryadi menjelaskan, pengamanan dilakukan untuk tempat ibadah di Kota Solo.

"Adapun strategi keamanan yang dilakukan, yakni dengan adaptasi untuk antisipasi ancaman dan gangguan aksi teror," jelasnya.

Baca juga: Potret Perubahan Selvi Ananda Menantu Jokowi : Sebulan Ketua PKK Solo, Kini Rambut Disanggul Rapi

Baca juga: Ini Alasan Wali Kota Solo Gibran, Sempat Marahi Guru saat Sidak Simulasi Pembelajaran Tatap Muka

Dia menerangkan, ada 36 gereja yang diamankan bersama-sama.

Termasuk kerjasama dengan pemuka agama, tokoh masyarakat dan masyarakat.

"Mari bersama melawan orang yang memecah bangsa," harap dia.

Kronologi Penyerangan

Mabes Polri diserang oleh seorang terduga teroris ZA, Rabu (31/3/2021) sekitar pukul 16.30 WIB.

Diketahui, ZA memasuki kawasan Mabes Polri lewat pintu belakang.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menjelaskan cara pelaku masuk ke Mabes Polri.

Baca juga: Transkrip Surat Wasiat Diduga Ditulis Penyerang Mabes Polri, Ada Kesamaan Surat Pelaku Bom Makassar

Pelaku ternyata sempat menanyakan di mana kantor pos bahkan hingga mendapat layanan dari anggota kepolisian.

"Yang bersangkutan, kemudian menanyakan dimana keberadaan kantor pos, kemudian diberikan pelayanan oleh anggota dan ditunjukkan arah kantor pos tersebut," tambahnya.

Wanita itu sempat meninggalkan pos penjagaan dan kembali lagi, lalu melakukan penyerangan terhadap anggota kepolisian.

Sekitar 6 kali tembakan dilepaskan oleh terduga teroris ini.

"Melakukan penyerangan terhadap anggota yang ada di pos jaga, dengan melakukan penembakan sebanyak 6 kali."

"Dua kali tembakan kepada anggota yang ada di dalam pos, 2 kali ada di luar, menembak lagi anggota yang ada dibelakangnya," jelas Listyo Sigit.

Setelah itu, polisi melakukan tindakan tegas dan terukur kepada terduga teroris itu.

Baca juga: Terungkap Isi Map Kuning yang Dibawa Terduga Teroris saat Serang Mabes Polri, Begini Kata Kapolri

Penggeledahan di rumah Pelaku

Pihak kepolisian telah menggeledah kediaman ZA  di kawasan Ciracas, Jakarta Timur.

Dari penggeledahan, tim kepolisian menemukan beberapa alat bukti, seperti surat wasiat.

Ternyata, sebelum menyerang Mabes Polri, ZA ini sempat berpamitan pada keluarga lewat aplikasi WhatsApp.

"Kita temukan, surat wasiat dan ada kata-kata di WA grup keluarga bahwa yang bersangkutan akan pamit," ungkap Listyo, dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Rabu (31/3/2021).

Bukan hanya di rumah, saat ZA dilumpuhkan pun pihak kepolisian menemukan bukti dari barang yang dibawa.

ZA membawa map kuning isi amplop hingga sempat unggah postingan Instagram berbau ISIS.

"Membawa map kuning di dalamnya, ada amplop bertuliskan kata-kata."

"Yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau diposting 21 jam yang lalu. Di mana di dalamnya, ada bendera ISIS,"  terang Listyo.

Saat ini, Kapolri telah mengutus Kepala Densus 88 untuk mengusut tuntas tindakan terorisme ini.

Penjagaan pos Kepolisian pun ikut diperketat.

Terduga teroris yang menyerang Mabes Polri, Rabu (31/3/2021)
Terduga teroris yang menyerang Mabes Polri, Rabu (31/3/2021) (Tangkap layar YouTube Kompas TV Live)

Baca juga: Mabes Polri Diserang, Pelaku Sempat Pamit dengan Keluarga Melalui Grup di Whatsapp

Terduga Teroris Masuk ke Mabes Polri, Diduga Baku Tembak Terjadi Dekat Ruangan Kapolri

Terduga teroris masuk ke kawasan Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3/2021).

Dikutip dari siaran langsung Kompas TV, jurnalis Kompas TV, Putri Oktaviani mengabarkan belum diketahui pasti baku tembak terjadi pada pukul berapa.

Namun, sekitar 16.30 WIB, beberapa rekan media yang sedang di sana, diperintahkan untuk menjauh dari Mabes Polri.

Sementara itu, jurnalis Kompas TV lainnya, Ferdiansyah Marlupi mengatakan, lokasi terduga teroris ini ditembak berdekatan dengan pintu masuk Kapolri.

Yakni, pintu di bagian belakang Mabes Polri.

Penjagaan kawasan Mabes Polri pun diperketat.

(Tribunnews.com/Shella)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sebelum Serang Mabes Polri, Terduga Teroris ZA Sempat Posting soal ISIS di IG, 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved