Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Kisah Penjual Souvenir 'Tercekik' Pandemi, Tak Ada Pemasukan, Imbas Museum Sangiran Tutup Setahun

Pandemi Covid-19 berimbas pada penutupan Museum Purba Sangiran di Kabupaten Sragen.

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.Com/Rahmat Jiwandono
Suwarno sedang membersihkan souvenir batu kristal di lapaknya Dukuh Ngampon, Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Rabu (31/3/2021). 

Pamong Budaya Ahli Muda Museum, Dody Wiranto menjelaskan, simulasi besok akan menerangkan soal alur bagi wisatawan saat masuk ke museum.

Baca juga: Berbulan-bulan Ditutup, Objek Wisata Museum Purbakala Sangiran Ditargetkan Buka Akhir Bulan Ini

Baca juga: Sistem e-Ticketing Sangiran Siap Diterapkan, Tapi Pemkab Ragu Buka Objek Wisata di Tengah Pandemi

"Nanti pengunjung akan diberi petunjuk tempat mana saja yang bisa dikunjungi," paparnya, Rabu (31/3/2021).

Kemudian, pada 8 April 2021 akan dilakukan sosialisasi ke masyarakat luas terkait dengan pembukaan obwis Museum Sangiran.

"Saat sosialisasi pengunjung akan diberi souvenir," terangnya.

Selain itu, saat sosialisasi, menurutnya, pedagang juga akan diberi edukasi.

Baca juga: Objek Wisata Purba Sangiran Belum Dibuka, Pemkab Sragen: Harus Komunikasi dengan Pusat Dulu

"Khususnya tentang protokol kesehatan saat mereka berjualan," katanya.

Lebih lanjut ia menuturkan, pada Sabtu (10/4/2021) mendatang, Museum Sangiran akan kembali beroperasi namun jumlah pengunjung akan dibatasi per harinya.

"Setiap harinya kami hanya menerima 100 pengunjung saja. Itu sesuai protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah," katanya. 

Sistem Tiket Elektronik

Obyek wisata Museum Purba Sangiran siap menerapkan sistem tiket elektronik atau e-ticketing sebagai sistem pembayaran masuk ke museum. 

Kendati e-ticketing bisa diterapkan namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen belum berencana membuka obwis itu. 

Project Leader e-ticketing Sangiran Prima, Ady Surya menuturkan, penerapan sistem e-ticketing di obwis Sangiran ini sebagai sebuah inovasi. 

Menurutnya manfaat e-ticketing selain sebagai upaya peningkatan sarana prasarana dan daya tarik wisatawan ke Sangiran. 

Baca juga: Sebelum Mencoblos di Pilkada 2020, Simak 16 Aturan di TPS: Salah Satunya Bawa Alat Tulis Sendiri

Baca juga: H-2 Coblosan Pilkada Sukoharjo : Agus Santosa Minta Restu Ibu, Wiwaha Manfaatkan Istirahat di Rumah

"Juga untuk mempermudah kinerja petugas loket dalam mengetahui data pengunjung dan pendapatan secara real time," papar Ady, Senin (7/12/2020).

Ia menyebut, penerapan e-ticketing meningkatkan pelayanan wisatawan, pelaporan rekap data lebih efektif dan efisien. 

Untuk jangka pendek, hanya museum Sangiran yang diterapkan sebagai pilot project. 

"Nanti untuk jangka panjang semua obyek yang dikelola pemerintah menggunakan e-ticketing,” kata dia.

Pihaknya hanya menyiapkan aplikasi e-ticketing tersebut. 

”Persiapan kalau nanti museum dibuka. Sudah dilaksanakan ujicoba dan pelatihan untuk petugas operator di loket,” imbuhnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved