Kata Pengamat Terorisme Soal Surat Wasiat: Enggak Ada Orang yang Simpati
Pengamat terorisme Al Chaidar menilai surat wasiat yang ditulis teroris baik di Gereja Katedral Makassar atau pun Mabes Polri adalah hal konyol.
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Dua teroris yang menyerang Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri meninggalkan sebuah surat wasiat sebelum melancarkan aksinya.
Diketahui identitas penyerang di Gereja Katedral Makassar adalah Lukman (26).
Sementara, seorang perempuan bernama Zakiah Aini (26) yang menyerang Mabes Polri menggunakan airgun juga meninggalkan surat wasiat.
Baca juga: Paska Bom Makassar dan Penyerangan Mabes Polri, Sejumlah Terduga Teroris Ditangkap, Tiga di Klaten
Baca juga: Nasib Istri Terduga Teroris Setelah Suaminya Ditangkap, Kini Bingung Bayar Utang dan Biayai Bayinya
Menurut pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan surat wasiat yang ditulis oleh para terduga teroris memperlihatkan kebodohan dari gerakan terorisme itu sendiri.
"Surat wasiat itu memperlihatkan kebodohan dari gerakan teroris itu sendiri," kata Chaidar saat dihubungi melalui telepon, Jumat (2/4/2021).
Dijelaskannya, surat wasiat tersebut tidak perlu dikawatirkan ketika tersebar luas.
Pasalnya, kata Chaidar, tidak ada orang yang memiliki simpatik atas aksi dari para terduga teroris, baik Lukman yang melakukan bom bunuh diri di Katedral Makassar maupun aksi penyerangan di Mabes Polri yang dilakukan Zakiah Aini.
"Enggak ada yang bersimpati dengan surat wasiat itu, dan itu menunjukan bahwa dia (terduga teroris) sebegitu bodohnya," kata Chaidar.

Dengan menyebar luasnya surat wasiat tersebut, menurut Chaidar akan membangun kesadaran masyarakat lebih dini untuk memerangi kebodohan terorisme.
Dia percaya warganet di Indonesia akan semakin cerdas memilih dan memilah informasi seiring dengan penggunaan internet yang semakin ramai.
"Karena pengguna media sosial itu memiliki kedewasaan yang terbentuk dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu menggunakan media sosial itu," kata Chaidar.
Sebelumnya, terduga teroris pengeboman di Katedral Makassar Lukman (26) menulis surat wasiat kepada keluarganya yang berisi tentang larangan meminjam uang ke pihak Bank dan permintaan maaf kepada sanak keluarganya sebelum melakukan pengeboman. \
Hal yang sama juga dilakukan oleh Zakiah Aini (26), pelaku penyerangan Mabes Polri yang menulis wasiat tentang anti demokrasi dan pemerintahan yang dipilih dari demokrasi.
Zakiah Aini juga menuliskan permintaan maafnya kepada keluarga dan larangan meminjam uang kepada pihak bank yang memungut bunga pinjaman atau Riba.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengamat: Surat Wasiat Terduga Teroris Justru Tunjukkan Kebodohan Terorisme", Klik untuk baca: