Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

5 Fakta Banjir Bandang Adonara: Akibat Bibit Siklon Tropis 99S, Puluhan Warga Masih Terjebak Longsor

Bibit siklon ini berada di perairan kepuluan Rote, Nusa Tenggara Timur. Dan diperkirakan intensitasnya masih akan menguat hingga Senin (5/4/2021).

Editor: Hanang Yuwono
Syafika Lamawuran untuk Pos Kupang
Kondisi banjir bandang di Waiwerang, Adonara Timur 

TRIBUNSOLO.COM - Berikut rangkuman fakta tetang banjir bandang yang terjadi di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Minggu 4 April 2021 subuh.

Adapun banjir bandang ini banyak memakan korban jiwa.

Sementara itu, nanjir bandang yang terjadi ini tiga kecamatan yang terdampak yakni, Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur dan Wotan Ulumado.

Baca juga: Banjir di NTT, Pilunya Lorensius Semalam Bersama di Rumah, Esoknya Ibu Sudah Jadi Jenazah di Pantai

Baca juga: Tragedi Banjir Adonara Flores, Saat Air Bah Datang Warga Masih Tidur, Banyak Jenazah di Atas Kasur

Berikut ini fakta Terkait Banjir Bandang di Adonara, Flores Timur :

1. Akibat Bibit Siklon 99S atau Seroja

Bibit Siklon 99S atau Seroja Penyebab Bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dilansir dari Tribunnews.com, penyebab terjadinya bencana besar di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah bibit siklon tropis 99S.

Bibit siklon ini berada di perairan kepuluan Rote, Nusa Tenggara Timur.

Dan diperkirakan intensitasnya masih akan menguat hingga Senin (5/4/2021).

Siklon tropis 99S ini diberi nama "Seroja" oleh Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta.

"Saat bibit saja sudah menimbulkan bencana, apabila benar-benar menjadi siklon, maka dikhawatirkan akan meningkatkan tingkat risikonya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring, Minggu (4/4/2021).

Siklon Tropis
Siklon Tropis

2. Rumah Tertimbun Longsor

Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli mengatakan, ratusan orang tertimbun longsoran dari gunung Ile Boleng tepatnya di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng yang berada persis di lereng gunung.

Ia mengatakan, dari laporan Kepala Desa Nele Lamadike, Pius Pedang, longsor itu menyebabkan puluhan warga meninggal dunia. Selain nyawa manusia, puluhan rumah juga tertimbun longsor.

3. Sulit Evakuasi, Turunkan Alat Berat

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved