Banyak yang Bertanya-tanya, Ini Cara Tukang Pijat Gaul Promosi : Cari Spanduk Bekas, Gambar Sendiri
Di balik sosok Hari Anto si tukang Pijat Gaul Anti Galau di Kota Solo, ada sesuatu yang menjadi penasaran.
Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Asep Abdullah Rowi
Ia katakan saat kondisinya baik, ia keliling sekitaran Purwosari, Solo hingga Solo Baru, juga hingga ke Boyolali, ke Klaten dan Jogja.
"Sebaliknya jika tidak mood ya di rumah saja untuk bantu-bantu di warung sini," katanya.
“Kadang saya pergi tidak menentu, tidak terikat waktu ya sesenangnya hati dan yang penting ikut naluri,” tambahnya.
Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta 6 April 2021: Mama Rosa Percayai Andin Lagi, Al Lega Istrinya Tak Sakit Parah
Baca juga: Restorannya Dibobol Maling, Pria Ini Malah Tawarkan Lowongan Pekerjaan untuk Pelaku: Mari Bicara
Selama ia berkeiling ia selalu meninggalkan spanduk tulisan Pijat Gaul Anti Galau di Jalan-jalan yang ia lalui.
“Ya kadang saya pasang spanduk di sudut jalan, agar nambah terkenal,” katanya.
Dia mengaku pernah ketika kunjungan ke Jawa Timur dan Bali ia pernah memasang spanduk jasa pijatnya di jalanan.
Sebagai informasi, ia melukis dan menulis spanduk tersebut dengan menggunakan bahan alakadar dan sederhana yakni spanduk bekas.
"Ya saya gambar manual," akunya.
Bayar Seikhlasnya Saja
Terkait tarif pijat, dirinya mengaku tidak pernah memasang tarif khusus untuk pelanggan.
“Saya tidak buka tarif, ya saya kan tujuan saya membangun relasi, jadi tidak dipatok ya seikhlasnya saja,” ungkapnya.
Meskipun demikian, ia sampaikan dirinya cukup mendapat penghasilan dari apa yang ia dapatkan.
“Selain uang saya juga percaya rezeki tidak berupa soal uang, karena ini panggilan hati,” ungkapnya.
“Pijat membuat orang lain bahagia dan saya bahagia, kalo dibayar alhamdulillah tidak pun tidak apa-apa, saya sudah senang,” katanya.
Sebanyak 15 sampai 20 orang kita-kira pasien berdatangan ke Pijat Gaul Anti Galau.