Berita Karanganyar Terbaru
Nelangsa, Atap Rumah Edi di Karanganyar Tak Tersisa Disapu Angin, Mau Diperbaiki Tak Punya Uang
Atap rumah Yuli Edi (39) warga Dusun Tuban Kulon, Kalioso, Gendangrejo, Karanganyar hilang disapu angin puting beliung pada Jumat (9/4/2021) siang.
Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Agil Trisetiawan
Saat ini, dia tidak bisa berbuat banyak karena tidak memiliki uang untuk memperbaiki rumahnya.
Rumahnya dibiarkan beratapkan langit, sambil menunggu dia mendapatkan rejeki untuk melakukan perbaikan rumahnya.
“Ya karena masih belum ada uang, untuk aktifitas sementara ya kami seperti ini dulu aja seadanya rumah tanpa atap kalau hujan ya dibersihkan,” pungkasnya.
Belum Dapat Bantuan
Angin kencang disertai hujan itu juga menerjang Pasar Tuban, yang saat itu masih ada aktivitas pasar terutama di bagian luar pasar.
Salah satu lapak pedagang yang rusak adalah milik pedagang makanan ringan (snack) milik Adi suldianto (29).
Padalah saat angin puting beliung datang, lapaknya sudah mau tutup.
“Ya kemarin saya posisinya toko mau tutup karena sudah sore, tapi tiba-tiba hujan lebat dan tidak bisa pulang,” katanya, Sabtu (10/4/2021).
Baca juga: Detik-detik Gerobak Angkringan Terbang Diterjang Angin di Karanganyar, Pedagangnya Tertimpa Baliho
Baca juga: Viral Pedagang Angkringan Tertimpa Baliho Saat Angin Ribut di Karanganyar, Begini Nasibnya Sekarang
Baca juga: Kondisi Pasar Tuban Karanganyar Seusai Diterjang Angin Ribut, Pedagang Bersih - bersih
Baca juga: Kesaksian Kades, Ngerinya Angin Puting Beliung Terjang Pasar Tuban Karanganyar: Warga Berteriak
Saat angin datang, ia mengaku mendangar suara gemuruh yang membuatnya kaget.
Sesaat kemudian, plafon atap rukonya mulai beterbangan sehingga membuat dagangnya basah kuyup.
“Kerugian cukup signifikan di tempat saya. Atap-atap terbang tersapu angin, barang dagangan basah ada yang jatuh dan terkena debu,” tururnya.
“Soal makanan bisa diretur untuk perabot dan lapak gafalum dan besi penopang atap terbang berserakan,” paparnya
Adi memperkirakan, kerugian materiil yang ia alami sekitar Rp 4.500.000, untuk perbaikan lapak dagangannya.
"Sampai saat ini belum ada bantuan yang datang. Kalau ada, ya Alhamdulillah," harapnya.
Meski lapaknya rusak tersapu angin, Adi hari ini masih tetap bejualan seperti biasa.
