Berita Solo Terbaru
Imbas Perawat Dipukul dan Ditendang di Palembang, PPNI Solo : Ancaman, Hukum Harus Jalan Terus
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Solo mengecam aksi penganiayaan terhadap korban CRS di RS Siloam Sriwijaya Palembang.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Solo mengecam aksi penganiayaan terhadap korban CRS di RS Siloam Sriwijaya Palembang.
Ketua PNNI Kota Solo, Suminanto mengatakan, penganiayaan yang kemudian viral itu dengam menampar dan penyandang bagian tubuh itu mengancam perawat.
"Kejadian ini jadi ancaman kita bersama, terlebih lagi saat bertugas di pusat pelayanan kesehatan," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (17/4/2021).
Atas kejadian tersebut, pihak PPNI Solo, mendukung keputusan korban untuk maju terus ke ranah hukum.
Baca juga: Wapadai Pemudik Curi Start, Stasiun Solo Balapan Perketat Prokes, Penjualan Tiket Maksimal 5 Mei
Baca juga: Nasib Pelaku Penganiaya Perawat RS di Palembang, Dijerat Pasal Berlapis karena Lakukan Hal Ini
"Hukum tetap harus dijalankan dan ditegakkan secara proporsional, profesional dan seadil adilnya oleh aparat penegak hukum yang berwenang," ungkapnya.
Tak hanya itu PPNI Kota Solo, juga akan melalukan pengkawalan dan pendampingan terhadap korban CRS.
"Support secara fisik dan mental kita maksimalkan untuk CRS," dukungannya.
Selain itu, PPNI Kota Solo juga mengajak semua masyarakat mendukung gerakan stop kekerasan terhadap perawat.
Sempat Ngaku Polisi
Seorang perawat Rumah Sakit Siloam di Palembang dianiaya oleh orangtua pasien setelah menyuntik seorang anak.
Anak tersebut disebutkan berdarah setelah disuntik sang suster berinisial CRS, hingga membuat sang Ibu panik.
Ibu si pasien tersebut tak terima langsung menghubungi suaminya.
Baca juga: 11 Tahun Menikah, Melaney Ricardo Ungkap Permasalahan dalam Rumah Tangganya dengan Tyson Lynch
Sang suami lantas datang ke rumah sakit dan bertemu suster yang menyuntik sang putra.
Namun yang terjadi justri suster tersebut justru dianiaya oleh pria tersebut yang mengaku seorang polisi.