Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tak Terima Ditoyor, Adik Bacok Kakak Kandungnya hingga Tewas, Polisi : Pelaku Dikenal Tempramen

AKP Adhi Putranto Utomo menjelaskan, peristiwa tersebut berawal dari toyoran korban terhadap pelaku.

Editor: Ilham Oktafian
SURYAMALANG.COM
Ilustrasi celurit 

TRIBUNSOLO.COM - J (18) dan M (30) adalah kakak beradik. J mengaku kesal terhadap M lantaran sering dimarahi.

Kata J, ia tak pernah melawan ketika dimarahi kakaknya.

Namun, pada Kamis (15/4/2021), kekesalan J terhadap M sepertinya menemui puncaknya.

J membunuh M saat sedang duduk bersama kedua orang tua mereka, usai berbuka.

Nyawa M dihabisi menggunakan celurit yang baru saja dibelinya tiga bulan lalu seharga Rp 150 ribu.

Baca juga: Kronologi Penganiayaan Perawat RS Siloam Palembang : Dipicu Insiden Lepas Infus, lalu Naik Pitam

Baca juga: Kronologi Siswa SMA Tewas Ditembak KKB Papua, Korban Sempat Diminta Pelaku Antarkan Rokok dan Pinang

Berawal dari toyoran

Peristiwa ini berlangsung di Desa Tlonto Raja, Kecamatan Pasean, Pamekasan, Jawa Timur.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Pamekasan AKP Adhi Putranto Utomo menjelaskan, peristiwa tersebut berawal dari toyoran korban terhadap pelaku.

Saat itu, pelaku yang sedang kegirangan mendobrak pintu sewaktu masuk ke dalam rumah.

M kemudian menghampiri J, lalu menoyor kepalanya. Saat menoyor, J tak sengaja mengenai mata adik kandungnya itu.

"Ada apa kok kegirangan?" beber Adhi menirukan ucapan korban, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (16/4/2021).

J ternyata marah atas tindakan kakaknya itu. Saat itu, dia tidak melawan dan segera masuk ke kamarnya.

"Pelaku kemudian mengambil celurit yang dijadikan hiasan dinding di kamarnya," jelasnya.

Adhi mengatakan, M tewas karena tebasan celurit itu mengenai jantungnya.

Ditangkap di rumah bibinya

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved