Berita Sragen Terbaru
Sekolah di Kawasan Zona Merah Sragen Dilarang Gelar Ujian Luring, Imbas Kasus Guru Terpapar Corona
Sebanyak empat guru di Kabupaten Sragen meninggal dunia usai terkonfirmasi positif Covid-19.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sebanyak empat guru di Kabupaten Sragen meninggal dunia usai terkonfirmasi positif Covid-19.
Dari empat guru tersebut, tiga diantaranya adalah guru SMAN 1 Gondang.
Sementara satu lagi ialah guru SMPN 1 Karangmalang.
Baca juga: Kasus Corona di SMAN 1 Gondang Sragen, Diduga Berawal dari Guru yang Hadiri Hajatan di Luar Kota
Baca juga: Imbas Klaster Ponpes di Ceper Positif, Satgas Corona Klaten Siaga, Agar Tak Menyebar ke Perkampungan
Hal ini berdampak pada penyelenggaraan penilaian akhir tahun (PAT) di tingkat SD dan SMP.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Suwardi menyampaikan, SD dan SMP yang berada di zona yang banyak kasus virus corona diimbau untuk mengadakan PAT secara daring.
"Itu yang pertimbangan kalau PAT digelar daring," tutur Suwardi, Rabu (21/4/2021).
Namun bagi sekolah yang masuk zona hijau atau oranye bisa mengadakan PAT secara luring.
"Diupayakan ujiannya secara luring supaya hasilnya obyektif," kata dia.
Baca juga: Apa Itu Varian Baru Virus Corona E484K dan Seberapa Bahayanya? Ini Jawaban Satgas Covid-19
Namun, aspek kesehatan serta keselamatan warga sekolah tetap jadi prioritas utama.
"Kami tetap utamakan faktor kesehatan," katanya.
Dikatakannya, ujian PAT untuk tingkat SD dimulai dari 19-22 April 2021.
"Untuk yang SMP mulai 19-24 April," ujarnya.
Guru Terpapar Corona
Kasus meninggalnya tenaga pendidikan akibat terpapar Covid-19 di Kabupaten Sragen terus terjadi.