Berita Sragen Terbaru
Potret Posko Dukungan Anies Baswedan untuk Presiden 2024 di Sragen, Milik Pengusaha Billy Haryanto
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkunjung ke gudang beras milik pengusaha asal Sragen yakni Billy Haryanto pada Sabtu (24/4/2021).
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Ryantono Puji Santoso
Termasuk penanganan Covid-19 di Ibu Kota.
"Sejauh ini saya melihat Anies cukup berhasil dalam penangan Covid-19," kata Billy.
Baca juga: Baru Dilantik Wali Kota, Gibran Disebut Bisa Lawan Anies di Pilgub DKI: Solo Dulu, Tidak Kemana-mana
Baca juga: Klaim Anies Baswedan Soal Cipinang Melayu Bebas Banjir Pupus, Tahun Ini Terdampak Banjir
Billy Pernah Dukung Gibran Rakabuming
Menariknya, dua tahun silam, tepatnya tahun 2019 Billy Haryanto pernah memberikan dukungannya kepada Gibran Rakabuming.
Billy bersama para atlet yang tergabung dalam Badminton Club Solo Raya, kala itu mendukung Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan Wali Kota Solo 2020-2025.
Deklarasi dukungan para atlet digelar di lapangan klub Billy Beras yang disokong oleh pengusaha beras Billy Haryanto, di Sragen, Kamis (26/12/2019).
Menurut Billy, Gibran yang merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo sangat layak menjadi wali kota Solo karena memiliki pengalaman memimpin di perusahaannya.
Billy yang kenal baik dengan Jokowi sejak masih menjadi Wali Kota Solo ini optimistis Gibran bisa sesukses ayahnya dalam memimpin.
“Dia memiliki kapasitas dan kecakapan dalam memimpin. Terbukti usahanya sukses, berkembang, membuka cabang di mana-mana,” kata Billy dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (27/12/2019).
Billy mengatakan, Solo bukan kota yang memiliki sumber daya alam yang melimpah.
Pendapatan daerah salah satunya ditopang oleh sektor jasa dan pariwisata. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sekitar 3 juta orang saban tahun datang ke Solo.
Jutaan orang itu ditampung oleh sebanyak 156 hotel.

Menurut Billy, jumlah hotel di Solo masih minim mengingat makin bertambahnya jumlah orang yang datang ke Solo.
Karenanya, ia yakin Gibran punya solusi mengatasi hal tersebut, misalnya dengan memperbanyak losmen-losmen rumah penduduk Solo untuk penginapan seperti di Yogyakarta.
“Jika seperti itu UMKM akan hidup," kata dia.