Kandungan Racun Sate Ayam Misterius yang Tewaskan Anak Driver Ojol di Bantul, Sejenis Racun Tikus
Racun itu dipastikan ditemukan dalam bumbu sate yang dikonsumsi oleh keluarga pengemudi ojol yakni Bandiman, Titik Rini dan Naba.
TRIBUNSOLO.COM - Berikut update terbaru kasus seorang bocah tewas usai menyantap sate ayam pemberian orang tak dikenal.
Usai melakukan penyelidikan dan uji laboratorium, pihak kepolisian memastikan bumbu sate pemberian wanita misterius yang menewaskan Naba Faiz Prasetya (8), anak seorang pengemudi ojek online (ojol) di Bantul, Yogyakarta mengandung racun.
"Informasinya sementara positif mengandung racun jenisnya C," kata Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi di Mapolres Bantul, Kamis (29/4/2021).
Baca juga: Sate Bakar Maut di Bantul, Dikirim Wanita Misterius lalu Disantap Anak Driver Ojol, 1 Tewas
Baca juga: Depresi Jadi Korban Bullying, Napi 18 Tahun di Lampung Nekat Tenggak Racun Pembasmi Rumput
Ngadi mengungkapkan, pihaknya sudah menerima informasi dari hasil pemeriksaan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta turun tangan meneliti kandungan dari sate tersebut.

Namun, Kasat Reskrim tidak menjelaskan racun jenis C lebih lanjut.
Dia hanya menyebutkan, racun itu jenis yang mudah didapatkan, seperti apotas dan obat tikus.
Racun itu dipastikan ditemukan dalam bumbu sate yang dikonsumsi oleh keluarga pengemudi ojol yakni Bandiman, Titik Rini dan Naba.
"Silakan diartikan sendiri. Yang jelas racun jenis C ini mudah didapatkan, itu kan untuk di apotas ada racun itu, obat tikus juga ada. Jenisnya ada yang cair dan yang padat," kata dia.
"Bumbu sama sate yang ada di bumbunya itu, intinya di bumbunya," ucap Ngadi.
Saat ini, kata Kasat Reskrim, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan laboratorium agar mengirimkan hasilnya secara resmi sehingga bisa dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Hari ini keluar. Secara fisiknya (resmi) belum dapat tembusan, tapi kami sudah dapatkan hasilnya," kata Ngadi.
Terkait otopsi yang ditolak oleh pihak keluarga, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kejaksaan Negeri Bantul. Apakah masih diperlukan untuk otopsi atau sudah cukup menggunakan hasil laboratorium.
"Kami akan koordinasikan dengan kejaksaan," ungkapnya seperti dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut Ngadi mengatakan, pihaknya masih memeriksa saksi-saksi.
Polisi juga masih melakukan penelusuran soal Hamid, pria yang mengaku mengirimkan makanan itu.