Tak Ada Ambulans, Seorang Anak di India Bawa Jenazah Sang Ayah Diikat di Atas Mobil
India tengah dihantam gelombang Covid-19 yang jumlah kasus per harinya mencapai ratusan orang yang terpapar Covid-19.
TRIBUNSOLO.COM, - India tengah dihantam gelombang Covid-19 yang jumlah kasus per harinya mencapai ratusan orang yang terpapar Covid-19.
Dalam musibah ini, seorang anak dilaporkan mengikat jenazah ayahnya di atas mobil.
Dilaporkan India Today, hal itu terjadi lantaran tidak ambulans yang bisa dipakai untuk membawa jasad sang ayah.
Baca juga: Hasil Tes Covid-19 di Stasiun Solo Balapan, 40 Calon Penumpang Kereta Api Positif Corona Bulan Ini
Baca juga: Penampilan Munarman Jadi Sorotan Pakai Penutup Mata Saat ke Polda Metro Jaya, Ternyata Ini Alasannya
Diyakini, anaknya hendak melakukan ritual penguburan bagi si ayah di krematorium Agra, kota berpenduduk 1,6 juta jiwa di Uttar Pradesh.
Wilayah itu tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19, dengan Agra saja melaporkan 600 kasus setiap harinya.
Karena kurangnya ambulans, orang-orang harus menunggu hingga enam jam untuk membawa jenazah kerabat mereka ke krematorium.
Seperti kota lainnya di India, Agra juga berjibaku menghadapi gelombang kedua virus corona yang jauh lebih mengerikan.
Dilansir Daily Mirror Selasa (27/4/2021), politisi menyalahkan partai penguasa Bharatiya Janata (BJP) yang tak becus mengurus pandemi.
Akibatnya, rumah sakit swasta di sana menolak pasien.
Meski begitu, kota tersebut tetap kebanjiran pasien dari distrik tetangga.
Secara keseluruhan, gelombang kedua yang bagaikan tsunami ini meluluhlantakkan sistem kesehatan setempat.
Pasien virus corona dilaporkan meninggal di jalan dalam usaha mereka mencari rumah sakit yang kosong.
Media lokal mewartakan, satu orang meninggal setiap empat menit di ibu kota New Delhi, dan hampir ruang perawatan intensif di sana penuh.
Bahkan, fasilitas medis setempat sampai mengirim permohonan bantuan karena sumber daya mereka tak cukup untuk menampung penderita.
Tak hanya fasilitas medis, krematorium juga mulai kewalahan karena jenazah korban corona terus berdatangan.