Dua Saudara Tewas Tergeletak di Jalan Gegerkan Warga Lumajang, Terdapat Luka Celurit di Leher Korban
Warga di Kabupaten Lumajang digegerkan penemuan dua mayat laki-laki di ruas jalan dusun setempat, pada Sabtu malam (1/5/2021) sekira pukul 23.00.
Warga itu adalah pemilik rumah yang tinggal sekitar 30 meter dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kendati demikian, keterangan warga itu tidak banyak informasi yang bisa digali.
Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Klaten Geger, Temuan Pemuda Tewas Bersimbah Darah dengan Luka Sayat di Leher
Sebab warga itu hanya mendengar suara ribut secara samar-samar lalu tak lama kemudian disusul kabar penemuan mayat.
Samsudin mengaku, saat ini masih bertanya-tanya peristiwa apa yang sebenarnya terjadi sebelum dua saudaranya ditemukan tewas.
Pihak keluarga masih menebak-nebak apakah kedua korban terbunuh akibat dibantai orang atau malah saling adu duel ketika di jalan.
Dugaan kedua korban sempat adu fisik muncul sebab dekat tangan Ari tergeletak sebilah celurit dan ada bekas darah segar.
Baca juga: Isak Tangis Keluarga Pecah, Lihat Jenazah Korban yang Diduga Dibunuh di Klaten, Masuk ke Liang Lahat
Sementara celurit penuh bekas darah juga ditemukan dekat jasad Isman.
Namun, dugaan dua korban sempat adu fisik nampaknya sedikit tertepis.
Sebab sepengetahuan Samsudin selama ini hubungan kedua saudaranya cukup harmonis.
Ia sering melihat dua saudaranya yang sama-sama menjadi peternak sapi kerap mencari rumput bersama di sawah.
Bahkan selepas bekerja, mereka sering berpergian berdua dengan berboncengan
sepeda motor.
"Tapi saya gak tahu kalau pergi kemana. Pokonya sering pergi bareng," ucapnya.
Sementara Usmawati, istri Ari saat ditemui di RSUD dr Haryoto hanya bisa bersimpuh di depan kamar mayat.
Berulang kali dirinya menyeka air mata menggunakan kerudung yang dikenakan ketika air matanya sudah membasahi pipi.
Baca juga: Sempat Pulang ke Rumah Seusai Bunuh Korban di Klaten, Pelaku Kembali ke Lokasi Lihat Evakuasi Korban
Ia mengaku belum percaya, suaminya yang malam itu berpamitan untuk pergi ke rumah teman ternyata malah menjadi pertemuan terakhir untuk selamanya.