Berita Solo Terbaru
Kendaraan Masuk Solo saat Lebaran 2021 Lebih Tinggi Dibanding 2020, Tak Terdampak Larangan Mudik ?
Arus lalu lintas kendaraan yang masuk dan keluar Kota Solo saat momen Idul Fitri 2021 lebih tinggi dibandingkan Idul Fitri 2020.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Arus lalu lintas kendaraan yang masuk dan keluar Kota Solo saat momen Idul Fitri 2021 lebih tinggi dibandingkan Idul Fitri 2020.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo Ari Wibowo.
"Benar, adanya peningkatan kendaraan sepeda motor, mobil hingga bus atau truk yang masuk ke Kota dan alami penurunan untuk yang keluar Solo," jelasnya kepada TribunSolo.com, Jumat (14/5/2021).
Berdasarkan data yang dimiliki Dishub Kota Solo, jumlah sepeda motor yang keluar Kota Solo saat momen Idul Fitri 2020 mencapai 35.271 unit sedangkan Idul Fitri 2021 mengalami peningkat hingga mencapai 43.575 unit.
Baca juga: Daftar Kuliner Legendaris di Solo yang Tetap Buka Selama Libur Lebaran, Sampai Membludak
Baca juga: Penjual Bunga Tabur Solo Bersyukur, Dagangan Masih Diburu Saat Lebaran, Meski Masih Pandemi Covid-19
Sementara kendaraan mobil, ada sebanyak 15.877 unit saat Idul Fitri 2020 dan meningkat sampai menjadi 20.401 unit saat Idul Fitri 2021.
Sementara jumlah bus atau truk yang masuk ke Solo mengalami penurun. Bila saat Idul Fitri 2020 ada 16.712 unit, kini hanya sebanyak 904 unit.
"Secara total penurunan untuk kendara dari Solo yang keluar, dari 67860 menjadi 64883 unit kendaraan," ungkapnya.
Rincian kendara yang masuk ke Solo, pada kendaran sepeda motor dari 38096 unit tahun 2020 menjadi 49558 unit yahun 2021.
Untuk kendaraan mobil, 21243 unit tahun 2020 menjadi 28592 unit tahun 2021.
Selanjutnya bus atau truk, 6763 unit 2020 menjadi 7681 unit 20121.
"Sedangkan total kenaikan untuk kendaran masuk ke Solo, dari 66102 unit pada tahun 2020 menjadi 85831 unit kendaraan ditahun 2021," jelasnya.
Sehingga dapat disimpulkan perbandingan kendaraan masuk perbandingan dari tahun 2020 dan 2021 mencapai 19729 unit kendaraan, sedangkan perbandingan yang keluar 2979 unit kendaraan.
Ari menjelaskan meningkatnya jumlah kendaraan yang masuk ke Solo karena masyarakat melakukan silaturahmi di wilayah aglomerasi.
“Masyarakat banyak melakukan kegiatan silaturahmi atau kegiatan lokal Solo Raya. Setelah tidak diperbolehkan keluar aglomerasi,” jelasnya.
Pusat Perbelanjaan Diserbu
Sebelumnya, pusat perbelanjaan di Kota Solo diserbu pengunjung saat momen awal Idul Fitri 1442 H, Kamis (13/5/2021). Itu membuat okupansi pusat perbelanjaan terkerek, tak terkecuali Solo Paragon Mall.
Dari pantauan TribunSolo.com, Solo Paragon Mall mulai buka sekira pukul 12.00 WIB.
Masyarakat berbondong-bondong memadati pusat perbelanjaan itu, khususnya kawasan food court.
Chief Marketing Communication, Solo Paragon Mall, Veronica Lahji mengatakan operasional pusat perbelanjaan memang dimulai lebih siang dari biasanya.
“Iya kita tetap buka seperti biasa, tapi jam nya agak siang karena kita paginya kita mempersilahkan karyawan muslim untuk salati,” kata Vero kepada TribunSolo.com (13/5/2021).
“Memang food court selalu jadi primadona, dan selalu ramai di kunjungi,” tambahnya.
Baca juga: Tak Lazim, Tawangmangu Jadi Sepi di Hari Lebaran : Jalanan Lengang, Objek Wisata Merana
Baca juga: Imbas Larangan Mudik, Grojogan Sewu Karanganyar Sepi saat Lebaran, Pelaku Wisata : Panennya Gagal
Vero mengatakan, momen libur lebaran juga menjadi momen berkumpulnya para keluarga sambil menghabiskan waktu libur.
“Macam-macam ada yang jalan jalan ada yang makan di sini (Mall) ya lumayan ada kenaikan,” ujar Vero.
“Disini juga ada beberapa event yang digelar dan diselengagrakan,” tambah Vero
Adapun event yang digelar di kawasan Solo Paragon Mall mulai dari bazzar umkm, food festival dan dibukanya tenan baru yaitu Sociolla.
“Ya lumayan ada prediksi kenaikan tapi tidak melonjak, kita juga sudah antisipasi dengan prokes ketat.” Katanya.
Disamping itu pihak Solo Paragon berharap dengan dibukanya mall di hari raya bisa menggerakan perekonomian.
“Ya dengan ada transaksi jual beli di mall di hari raya kami berharap ekonomi masyarakat tetap membaik,” ujarnya.
“Yang habis dapat thr pun bisa datang main ke mall,” pungkasnya.
Hotel di Solo Sepi
Sementara itu, tingkat okupansi hotel di Kota Solo tiarap berada di bawah 10 persen saat momen dul Fitri 2021. Itu membuat para penguasa hotel kecewa.
Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Sistho A Sreshtho mengatakan tingkat okupansi tersebut terbilang rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
“Untuk tingkat okupansi hotel di Kota Solo saat libur lebaran masih di bawah 15 persen bahkan kemarin hanya 10 persen,” ujar Sistho kepada TribunSolo.com, Kamis (13/5/2021).
“Kalau tahun sebelumnya bisa 50 sampai 80 persen bahkan ada hotel yang fully booked. Momen lebaran kan sebenarnya paling ditunggu, biasanya pada penuh tapi dua tahun ini sepi,” tambahnya.
Beberapa hotel, sambung Sistho, tidak mendapat pengunjung pada momen Idul Fitri tahun ini.
Baca juga: Potret Toleransi Lebaran 2021 : Halaman Gereja di Solo ini Dipakai Salat Idul Fitri, Sampai Penuh
Baca juga: Momen Lebaran Pertama Nathalie Holscher Usai Putuskan Jadi Mualaf, Asyik Kumpul Bareng Keluarga Sule
“Okupansi rata rata tidak lebih dari 15 persen, beberapa hotel bahkan berada dibawah 10 persen nyaris tidak ada pengunjung,” ujarnya.
Sistho mengungkapkan rendahnya tingkat okupansi hotel tidak hanya terjadi di wilayah Kota Solo saja. Di Karanganyar, misalnya, juga memiliki tingkat okupansi yang rendah.
Meski, objek wisata di Karanganyar dibuka saat momen Idul Fitri 2021.
“Termasuk di KarangAnyar dan Tawangmangu meski sudah dibolehkan wisata, tetap tidak naik signifikan,” ungkapnya.
“Sepertinya saya lihat dan dari laporan sama saja, kondisinya merata di Solo Raya,” tuturnya.
Saat ditanyai kondisi dari kondisi restauran di kota Solo dan Solo Raya ia sampaikan belum mengetahui secara pasti.
“Prediksi (kenaikan) ada tapi belum tahu nerapa persennya, karena memang jumlah restaurant yg tergabung di grup PHRI masih sedikit,” pungkasnya. (*)