Insiden di Kedung Ombo Boyolali
Potret Warung Apung di Kedung Ombo dari Udara : Sajikan Ikan Air Tawar, dari Nila Merah hingga Patin
Puluhan wisatawan yang akan santap siang di warung apung Waduk Kedung Ombo Boyolali harus menerima nasib pilu.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Kalau fasilitas perahu disediakan masing-masing warung apung, sekaligus bisa berkeliling waduk," tambahnya.
Menurut Isa, warung apung selalu jadi incaran pengunjung, dari tahun ke tahun karena selain menikmati alamnya waduk, juga kuliner berbeda.
Yakni makan di atas air di warung mengapung tersebut, sehingga kemudian dinamakan warung apung.
"Ramai, selalu ramai, 3 minggu ini ramai yang datang," aku dia.
Begitu juga dengan pemilik warung apung lainnya, Gimin.
Dia mengaku sempat terpuruk karena usaha keramba ikannya bangkrut.
"Lima tahun usaha keramba ikan, tapi bangkrut, akhirnya mendirikan warung apung ini," jelasnya.
Baca juga: Pilunya Andi, Istri dan 2 Anak Korban Perahu Kedung Ombo, Tegar Lantunkan Azan 3 Kali di Liang Lahat
Baca juga: Waduk Kedung Ombo Kerap Makan Korban Jiwa, Aktivis Ungkap Kesalahan Orde Baru saat Pembangunannya
Setelah mendirikan warung apung, penghasilan yang didapatkannya lebih terjamin ketimbang karamba yang sering mengalami kerugian.
Di antaranya karena banyak ikan sering mati.
"Kalau warung apung setiap hari dapat pengasilan, kalau usaha keramba, panennya 3 bulan sekali," paparnya.
Di area Waduk Kedung Ombo di Desa Wonoharjo, terdapat beberapa warung apung yang dikelola masing-masing perseorangan.
Menurut kesaksian Gimin, selama 8 tahun membuka warung apung miliknya, kejadian kapal terbalik yang menelan korban baru kali ini terjadi.
"Kapal terbalik ya baru ini, kemarin belum ada, namanya juga musibah, nggak ada yang tahu," kata dia.
7 Meninggal Dunia
Sebelumnya, Tim SAR gabungan berhasil menemukan satu korban tenggelam akibat perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo, Boyolali Minggu (16/5/2021).