Insiden di Kedung Ombo Boyolali
5 Fakta Kecelakaan di WKO Boyolali, Bocah & Pamannya Jadi Tersangka, hingga Penyabab Perahu Terbalik
Kasus kecelakaan kapal motor maut di Waduk Kedung Ombo (WKO) di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali memasuki babak baru.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Agil Trisetiawan
Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond mengatakan, dari hasil penyelidikan lanjut dari keterangan korban yang selamat tidak ada penumpang yang berswafoto di atas perahu.
"Tidak ada penumpang yang Selfi di perahu tersebut, " kata Morry kepada TribunSolo.com, Selasa (18/5/2021).
Morry mengatakan, sebelum kejadian, para penumpang tersebut sempat berdiri saat perahu bergerak.
Para penumpang di perahu tersebut berdiri karena panik ada air waduk yang masuk ke perahu.
"Saat itu, para penumpang perahu memang sedang berdiri, namun bukan karena selfie, tapi karena panik air danau mulai masuk ke perahu tersebut," pungkas Morry.
Baca juga: Meski Tersangka, Pemilik Warung Apung & Nakhoda Perahu di Kedung Ombo Belum Ditahan, Ini Alasannya
Baca juga: Sejarah Perahu Maut di Waduk Kedung Ombo Boyolali, Ternyata Bantuan dari Kemensos RI
4. Bantuan Kemensos
Perahu terbalik yang menewaskan 9 orang di Waduk Kedung Ombo (WKO) Boyolali ternyata adalah bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond mengatakan, perahu tersebut merupakan bantuan dari Kemensos untuk nelayan keramba.
"Riwayat perahu tersebut, bantuan kementerian untuk nelayan keramba, " kata Morry, Selasa (18/5/2021).
Morry mengatakan, perahu tersebut hanya diperuntukkan untuk mengangkut pakan serta pupuk untuk keramba.
Ia menjelaskan perahu tersebut tidak diperuntukan untuk angkut penumpang.
"Perahu tersebut sebenarnya untuk mengangkut pakan serta pupuk ke keramba dan bukan untuk angkutan penumpang," ungkapnya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Boyolali AKP Eko Marudin mengatakan, perahu tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Sosial RI.
Meskipun begitu, ia mengaku belum bisa menjawab kapan bantuan perahu diberikan kepada masyarakat.
"Iya benar kapal itu merupakan bantuan dari Kemensos RI, namun untuk waktu bantuan kapal itu diberikan ke masyarakat, kami masih perlu klarifikasi ke saksi yang mengetahui," singkatnya.
