Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Sudah Waktunya Kemarau Tapi Hujan Masih Landa Solo Bahkan Sampai Banjir, Ini Kata BMKG Jateng

Meskipun musim penghujan di Indonesia umumnya berakhir pada bulan Maret, beberapa wilayah di Kota Solo masih diguyur hujan.

Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Asep Abdullah Rowi
Tribun Timur/handover
Ilustrasi hujan. 

“Harusnya ada pengerukan di gorong-gorong kali soalnya ini aliran kalinya di bawah jalan,” tambahkan

Disamping itu Jamal mengaku banjir terjadi sebelum kali sungai dibenahi dan ditembok.

“Panjang wilayah yang tergenang banjir sekitar 300-an meter. Dulu masih belum di tembok kalinya,” ujarnya.

“Sudah berapa kali mengadu ke pemerintah melalui PDAM dan pokonya ke instansi terkait,” ujarnya.

Dirinya mengaku Wali Kota Solo, Gibran sudah pernah meninjau sebelum terpilih.

“Dulu pas zaman kampanye Gibran sampaikan katanya mau dikeruk, tapi sampai sekarang belum ada ke sini lagi,” ungkapnya.

“Dari zaman pak Rudi juga sudah mengadu tapi belum ada realisasi,” tambahnya.

Meskipun demikian ia sampaikan banjir yang sering terjadi di sepanjang sungai tidak lama surut.

“Tergantung hujannya kalau deras banget ya lama, kalau sebentar ya paling menggenang saja,” katanya.

“Kalau musim hujan dan hujan mengguyur tiada henti ya masuk sampai ke rumah,” terang dia. 

Hujan Berjam-jam 

Curah hujan yang deras dan tinggi di wilayah Kota Solo pada Rabu (19/5/2021) malam membuat sejumlah titik kebanjiran.

Satu titik di Kota Solo yang kebanjiran dilaporkan terjadi di Kalitan dan Purwosari.

Baca juga: Ini Penyebab Viaduk Gilingan Solo Kebanjiran, Lokasi Dekat Masjid Hadiah Pangeran Arab untuk Jokowi

Di Purwosari, banjir terjadi tepatnya di kawasan pinggiran bantaran Kali Kampung Todipan, RT 04 RW 06 Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Solo.

Debit air di bantaran kawasan Kali Todipan, Purwosari, meluap.

Imbas dari luapan tersebut mengakitbatkan genangan banjir yang melanda sejumlah permukiman warga.  

Warga setempat, Sriyono (67) menyampaikan kronologi banjir yang terjadi di kawasan tersebut. 

“Ya tadi banjir dari hujan deras, biasanya tidak sampai atas,” kata Sriyono kepada TribunSolo.com,Rabu (19/5/2021). 

“Meluapnya dari sungai. Dari sehabis magrib hujan deras, tiba-tiba habis Isya masuk ke dalam rumah,” ujarnya. 

Sriyono mengatakan, ketika banjir terjadi, warga setempat akhirnya harus bekerja keras membersihkan rumah.

“Ya sempat panik karena harus naikin barang-barang,” ungkapnya.

“Kami langsung membereskan rumah kami, soalnya baunya amis kan itu dari kali,” tambahnya. .

Menurut Sriyono, dalam kurun waktu setengah sampai sejam air sudah mulai surut.

“Tidak berlangsung lama. Ada sejam sudah surut,” ungkapnya.

“Tingginya  tadi sebetis kaki orang dewasa, nih setinggi kursi ini,” tambahnya. 

Sriyono mengatakan, lokasi tersebut memang menjadi bulan-bulanan jika terjadi  hujan deras.

“Pasti banjir, air luapan dari sungai keluar dari lubang lubang saluran kecil dari sungai,” paparnya.

“Semenjak disudet dan garapan proyek fly over, saluran baru ke gorong-gorong lain jadi berpotensi banjir,”  ujarnya.

Ia mengatakan, warga mengaku sudah sempat mengadu ke mantan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo. 

Berdasarkan pantauan TribunSolo.com (19/5/2021), pukul 22.00 malam kawasan banjir tersebut sudah mulai surut dan hujan deras sudah  mereda.

Beberapa warga masih membersihkan sejumlah wilayah dan permukiman di kawasan pinggiran kali tersebut. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved