Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ajaran Sesat di Cirebon Perintahkan Pengikutnya Menyemir Rambut Menjadi Merah : MUI Turun Tangan

Ajaran sesat kembali mencuat yang kali ini memerintahkan kepada pengikutnya untuk mengecat rambut mereka menjadi merah

Editor: Muhammad Irfan Al Amin
Tribunnews
Ilustrasi aliran sesat 

TRIBUNSOLO.COM - Seorang warga asal Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, DJ (50) diduga menganut dan menyebarkan aliran sesat.

Akibatnya pihak pemerintah dan ulama setempa berusaha melakukan pembinaan.

Kepala Desa Bojong Uyeng Handoko, mengatakan ia telah mendapat keterangan bahwa beberapa warga sudah ikut pengaruh DJ.

"Pemerintah Desa Bojong bersama dengan MUI Desa Bojong dan Persatuan Asatid Karangtengah Kabupaten Cianjur melakukan pembinaan terhadap DJ," katanya pada Kamis (20/5/2021).

Baca juga: Viral Video Gus Miftah Ceramah di Gereja hingga Disebut Sesat, Ternyata Begini Cerita Dibaliknya

Baca juga: Pimpinan Sekte Sesat di Korea Selatan Berlutut Minta Maaf Setelah Anggotanya Tularkan Virus Corona

Dalam investigasi selama tiga hari, kepala desa mendapat fakta bahwa DJ dan sembilan warga yang sudah ikut di dalamnya tidak mewajibkan solat dan puasa.

"Semua rambutnya dicat merah dan mereka sering tidak berpakaian hanya memakai celana saja," ujarnya.

Kepala desa juga menyebut hasil penelusuran di media sosial, akun media sosial mereka namanya aneh-aneh seperti raja Dajal dan iblis.

Kepala desa menjelaskan kronologis awal ia mendapat informasi hari Senin dari warga yang melaporkan ke Bhabinkamtibmas dan Babisa Desa.

Warga melapor karena resah melihat beberapa warganya yang biasa rajin ke masjid saat puasa malah tidak berpuasa juga tak melakukan salat.

"Senin itu juga saya langsung investigasi ke lapangan, saya mengobrol dengan orang yang dimaksud," ujar kepala desa.

Ia mengatakan, tak hanya sekali datang ke rumah yang dimaksud namun sampai tiga kali berkunjung.

"Hari Selasa sudah diadakan evaluasi di desa, kami rencanakan investigasi tambahan dan mengundang MUI dan ulama bermusyawarah," katanya.

Kepala desa menduga ada penyimpangan, berangkat dari dugaan tersebut rencananya Jumat (21/5/2021) besok yang bersangkutan akan dipanggil oleh MUI untuk lebih mendalami sejauh mana aliran ini.

"Kami tak bisa memvonis sesat atau tidaknya aliran ini, yang bersangkutan akan dipanggil oleh pihak desa apakah itu betul indikasi sesat, kami juga akan menempuh langsung tahapan pembinaan dan diberi pencerahan," katanya.

Kepala desa mengatakan, musyawarah akan dilakukan oleh tim yang terdiri dari empat orang.

Kepala desa menyebut ada masyarakat yang ikut sekitar tujuh orang warga sekitar namun mereka sudah di-Islamkan lagi dengan mengucap syahadat.

"Ciri-ciri eksklusif mereka memiliki rambut merah, yang ikut baru kerabat dekat," katanya.

Kepala desa menyebut DJ selalu bilang jika salat cukup niat gerakan hanya olahraga, lalu salat Jumat cukup diam di tempat yang sepi bersemedi.

DJ mengaku mendapat ilmu aliran tersebut dari seorang berinisial R di Kecamatan Sukaluyu.

Sekte Sesat di Korea

 Pemimpin sekte sesat yang kontroversial di Korea Selatan (Korsel), meminta maaf setelah anggotanya menularkan virus corona.

Dalam konferensi pers, Lee Man-hee berlutut dalam sebanyak dua kali sebagai gestur tradisional bahwa dia merasa malu dan menyesal.

"Kami sudah melakukan yang terbaik. Namun kami tidak mampu menghentikan penyebaran virus ini," ujar Lee yang mengaku sebagai Yesus itu.

Dalam jumpa pers di fasilitas gereja di Gapyeong, pemimpin sekte sesat Gereja Shincheonji itu menuturkan bahwa dia merasa berterima kasih.

Takut Tertular Corona, Pria Ini Kurung Istri di Kamar Mandi Setelah Istrinya Bertemu Warga China

Momen Lucu Anak di China yang Berusaha Makan Biskuit tapi Lupa Kalau Dia Pakai Masker

"Namun di sisi lain, saya meminta pengampunan karena saya tidak mengira, (virus corona) ini bakal terjadi bahkan di mimpi saya," jelasnya.

Dilansir Sky News Senin (2/3/2020), pria berusia 88 tahun itu menuturkan bahwa virus yang menyebar di Korea Selatan adalah "musibah besar".

Gereja Shincheonji dianggap sekte sesat karena Lee mengaku mengenakan jubah Yesus, dan berjanji membawa 144.000 pengikutnya ke surga.

Pengikuti kelompok tersebut dilaporkan sempat mengadakan pertemuan di Wuhan, kota di China yang menjadi asal muasal penyebaran, akhir tahun lalu.

Pasien 31, julukan bagi seorang anggota cabang gereja itu, ditengarai merupakan gelombang pertama penyebaran yang melanda Korsel dalam beberapa pekan terakhir.

Karena sebagian besar kasus infeksi berasal dari Gereja Shincheonji, publik Korea Selatan pun marah. Sejumlah pendemo bahkan berteriak saat Lee Man-hee menggelar konferensi pers.

Ketegangan pun sempat terjadi di luar tempat yang bernama Istana Kedamaian, di mana ratusan polisi melakukan penjagaan ketat.

Jaksa penuntut kini mempertimbangkan menjerat Lee dengan tuduhan pembunuhan, setelah organisasinya menolak untuk bekerja sama dengan aparat berwajib.

Hingga saat ini, Negeri "Ginseng" sudah melaporkan 4.335 kasus penularan secara nasional, di mana 26 lainnya meninggal.

Imbas Virus Corona, Apotek Kimia Farma di Solo Terapkan Aturan 1 Orang Hanya Boleh Beli 9 Masker

Ramalan Zodiak Cinta Rabu 4 Maret 2020, Virgo Tampaknya Kamu Sedang Mencari Cinta

Lee menyatakan, banyak masyarakat "salah paham" dengan gerejanya, tanpa mau menjelaskan lebih lanjut. Adapun dia disebut negatif virus corona.

Pada pernyataan yang dirilis Minggu (1/3/2020), sekte tersebut siap mematuhi pemerintah dan meminta publik menghentikan "stigma dan kebencian" terhadap anggotanya.

(Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul DIDUGA Ada Aliran Sesat, Kades di Cianjur Telusuri Kelompok Eksklusif Bercirikan Rambut Merah

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anggotanya Tularkan Virus Corona, Pemimpin Sekte Sesat di Korsel Ini Berlutut Minta Maaf"

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved