Berita Sragen Terbaru
Asal Usul Klaster Tarawih Sambirejo Sragen yang Bikin Kades Meninggal, Ternyata Ada 32 Orang Positif
Camat Sambirejo, Didik Purwanto mengatakan ustaz tersebut memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas Sambirejo.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Katanya sempat membaik (kesehatannya), hari kemarin sempat membaik," ujarnya.
Selain terjangkit covid-19, Suparjo juga diketahui memiliki penyakit penyerta lainnya.
"Komorbid ada, kemarin habis operasi batu empedu dan ada gejala jantung," tambahnya.
Klaster Masjid
Penularan covid-19 di klaster masjid di Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen terus bertambah.
Ketua RT setempat, Hidayat menyatakan kini total terdapat 13 warganya yang menjalani isolasi mandiri di Sragen Technopark.
Hal ini pasca swab test massal sehingga bertambah 6 orang terpapar covid-19 yang merupakan kerabat terdekat hingga tetangga imam dan takmir yang meninggal dunia.
"Semua dalam keadaan sehat, termassuk OTG," jelas dia kepada TribunSolo.com, Senin (05/04/2021)
Menurut bidan Desa Pelemgadung, Luluk menjelaskan pada 1 dan 2 Mei lalu, kembali dilakukan tes swab kepada 7 orang yang kontak erat dengan ustaz.
Baca juga: Muncul Klaster Tahlilan di Sragen, 2 RT Harus Lockdown, 44 Warga Positif Corona
Baca juga: Klaster Salat Tarawih di Sragen, Ustaz Meninggal Positif Covid-19, 13 Orang Ikut Terpapar
"Kemarin dilakukan swab mandiri. Hasilnya negatif semua" kata Luluk.
Dengan hasil tersebut, maka proses tracing dihentikan dan mulai fokus pada proses penyembuhan warga yang terpapar covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Sragen, Hargiyanto mengingatkan kepada masyarakat, untuk tetap mematuhi protokol kesehatan saat berada di masjid.
"Tetep prokes. Mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak antara jamaahnya. Jamaah diminta untuk membawa alas sholat sendiri" jelas dia.
Klaster Masjid
Kasus ustaz meninggal karena corona di salah satu masjid di Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen menjadi sebuah klaster.