Berita Karanganyar Terbaru
Bukan Karena Kecelakaan Lalu Lintas, ABG Asal Jumantono Karanganyar Ternyata Tewas Dibunuh
Polisi merevisi pernyataan terkait penyebab kematian remaja asal Jumapolo, Karanganyar yang ditemukan di bawah jembatan Mraten.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Rahmat Jiwandono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Pemuda bernama Ridwan (19) ditemukan tewas di bawah jembatan Mraten, Desa Tugu yang merupakan perbatasan Kabupaten Karanganyar dan Sukoharjo pada 15 Mei 2021 lalu.
Polisi sebelumnya menyatakan bahwa Ridwan meninggal karena kecelakaan.
Baca juga: Keluarga Ungkap Hal Janggal saat Temukan Ridwan di Bawah Jembatan, Handphone Korban Ditemukan Patah
Baca juga: Kasus Pembunuhan Ridwan di Karanganyar, Keluarga Harap Polisi Tak Perlu Bongkar Makam
Namun berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan fakta bahwa Ridwan adalah korban pembunuhan.
"Kami lakukan olah TKP setelah ada laporan dari masyarakat terkait penemuan mayat itu," ujar Kasatreskrim Polres Karanganyar, AKP Kresnawan Husain, Jumat (21/5/2021).
Mayat kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi dan didapati tidak ada tanda - tanda kekerasan di tubuh korban.
"Sehingga masih belum menemukan bukti permulaan cukup pada tanggal 15 Mei 2021, maka kemarin disimpulkan kecelakaan lalu lintas," ujarnya.
Namun, kecurigaan kemudian muncul dan membuat polisi kemudian melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Akhirnya kami mendapat info bahwa korban penganiayaan dilakukan oleh seseorang," katanya.
Pelaku Ditangkap
Seorang terduga pelaku yang terlibat dalam kasus penemuan mayat Ridwan (19) di bawah jembatan antara Karanganyar dan Sukoharjo diamankan petugas, Kamis (20/5/2021).
Kasatreskrim Polres Karanganyar, AKP Kresnawan Husain mengatakan ia merupakan warga Jumantono, Kabupaten Karanganyar.
"Kami berhasil mengamankan satu orang terduga pelaku AH, warga Jumantono," kata Kresnawan, Jumat (21/5/2021).
"Yang bersangkutan (diduga) melakukan penganiayaan terhadap korban yang dilakukan di kawasan Jongke," tambahnya.
Selain AH, polisi juga mengamankan seorang lagi yang diduga membantu terduga pelaku dalam menjalankan aksinya.
"AH sudah diamankan. Setelah itu kita lakukan pemeriksaan. Kita lakukan penyelidikan mendalam," ucap Kresnawan.
Penyelidikan dilakukan lantaran terduga perlaku mengaku hanya melakukannya seorang diri.
"Saat ini mengakui bahwa tunggal, dia yang melakukan (penganiayaan) bersama satu orang yang membantu membuang mayat dan motor," ujar Kresnawan.
Kresnawan mengatakan tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan terduga pelaku berdasar hasil penyelidikan.
"Dimungkinkan ada, bisa terjadi penambahan tersangka. Tergantung pemeriksaan," katanya.
Datang ke Pemakaman
Terduga pelaku dalam kasus penemuan mayat di jembatan perbatasan Karanganyar - Sukoharjo, AH ternyata sempat menghadiri prosesi pemakaman korban, Ridwan.
Korban, untuk diketahui, dimakamkan tak jauh dari kediamannya di Dusun Brongkol, Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar, Senin (17/5/2021).
"(Terduga) pelaku datang melayat waktu itu," kata kakak ipar korban, Andi Wibowo, Jumat (21/5/2021).
Itu diketahuinya dari keterangan teman-teman perguruan silat yang diikuti korban.
Menurut Andi, adiknya itu ikut perguruan silat PSHT.
Andi tidak tahu menahu AH duduk di sebelah mana saat datang ke rumah duka.
"Saya tidak tahu posisi dia di mana. Ada teman adik saya yang bilang," ujarnya.
Di pemakaman itu, AH bersikap tak lazim.
Saat datang melayat, AH tidak banyak bicara, baik dengan keluarga maupun teman-teman korban.
"Dia diam. Saat ketemu dengan teman biasanya grapyak, tapi dia cuma diam saja. Seperti tidak ada kejadian apapun," tutur Andi.
"Dia juga tidak salaman dengan keluarganya," tambahnya.
Tidak hanya di rumah duka, AH ternyata juga ikut hingga ke makam.
Ia bahkan menyaksikan langsung prosesi dari diturunkannya hingga ditutupnya jenazah dengan tanah pusara.
"Dia ikut ke makam dan menyaksikan prosesi pemakamannya," ujarnya. (*)