Berita Solo Terbaru
Kisah Mbah Yem, Sejak Umur 15 Jualan Sate Kere di Solo, Tak Pernah Mengeluh Meski Hidup Sendiri
Mbah Yem sapaan akrabnya setia berjualan sate kere khas Solo yang terbuat dari tempe gambus atau bahan yang dibuat dari ampas tahu.
Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Yang pertama sudah nikah jadi buruh di Klaten, yang kedua sudah kerja di toko servis elektronik," katanya.
Tak hanya dari kota Solo, Mbah Yem mengaku banyak yang membeli dari luar daerah seperti Solo baru bahkan sampai Jakarta.
"Biasanya kalau libur ada sengaja yang beli dari Jakarta, karena Corona yah jadi sekarang tidak ada," ujarnya.
Baca juga: Potret Bahagia Gading Marten dan Gisella Anastasia Kompak Dampingi Gempita di Hari Kelulusan TK
Baca juga: Drama 3 Babak Donnarumma dan AC Milan : Dulu Dibanderol Selangit, Kini Bakal Dilepas Gratis ke Barca
"Solo baru aja banyak yang sengaja datang ke sini, dari sukoharjo, atau warga sini ada yang beli," tandasnya.
Cita rasa khas sate yang dibuatnya selama ini membuat pelanggan ketagihan.
Di antaranya lumeran bumbu saus kacang pedas yang ia tumbahkan ke atas sate merupakan asli buatan dirinya sendiri.
“Bumbunya ini asli, saya tumbuk sendiri cabnya fresh, tanpa pengawet,” katanya.
Adapun Mbah Yem menyajikan sate kere yang telah ia bakar diatas lipatan kertas minyak dan dialasi daun pisang.
Sate kere buatan Mbah Yem tampak menggoda dengan tuangan sambal kacang yang banyak.
“Bisa juga ditambah kupat atau lontong dengan harga Rp 2 ribu,” katanya. (*)