Link YouTube untuk Menonton Gerhana Bulan Total Malam Ini, Disiarkan Secara Live Streaming
Masyarakat Indonesia yang ingin menyaksikan fenomena alam Gerhana Bulan Merah Total atau Super Blood Moon melalui YouTube. Ini linknya:
TRIBUNSOLO.COM -- Masyarakat Indonesia yang ingin menyaksikan fenomena alam Gerhana Bulan Merah Total atau Super Blood Moon melalui YouTube.
Gerhana Bulan Merah Total diketahui bakal berlangsung pada hari ini (26/5/2021).
Peristiwa langka tersebut menjadi begitu istimewa, selain karena bertepatan dengan hari raya Waisak bagi umat Budha, tapi juga disebutkan para ahli astronomi, bahwa Super Blood Moon kali ini merupakan jarak terdekat dengan bumi sepanjang sejarah atau disebut perige, yaitu 357.461 kilometer.
Baca juga: Cara Melihat Detik-detik Munculnya Fenomena Langka Gerhana Bulan dengan Aman, Berikut Anjuran BMKG
Baca juga: Inilah Doa yang Dibaca Rasulullah SAW saat Ada Gerhana Bulan, Lengkap dengan Sunnahnya
Bahkan, fenomena Super Blood Moon yang bertepatan dengan hari raya Waisak ini, diprediksi hanya berlangsung selama 195 tahun sekali.
Untuk mengamati fenomena langka ini pun, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) pun mengadakan pengamatan serentak dari sembilan lokasi di seluruh Indonesia.
Pengamat ini juga dapat disaksikan secara langsung atau live streaming melalui kanal YouTube LAPAN RI dan kanal YouTube masing-masing balai dan stasiun LAPAN daerah, yaitu LAPAN Biak, LAPAN Kupang, LAPAN Pare-Pare, LAPAN Pasuruan, LAPAN Garut, LAPAN Sumedang, bppa Pontianak, LAPAN Agam, dan Pusat Sains dan Antariksa LAPAN.
Selain pengamatan yang disiarkan langsung dari awal penumbra, gerhana sebagian, puncak gerhana, hingga akhir gerhana, mulai pukul 15.45-20.00 WIB, LAPAN pun menggelar talk show bersama para ahli di bidang astronomi, yaitu Kepala LAPAN, Prof. Dr. Thomas Djamaluddin dan Kepala Pusat Sains dan Antariksa LAPAN, Dra. Clara Yono Yatini,.M.Sc
Sebelumnya, Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN, Andi Pangerang, mengungkapkan bahwa fenomena Super Blood Moon kali ini cukup unik karena beriringan dengan terjadinya Perige, yakni ketika Bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi.
Mengingat lebar sudutnya yang lebih besar 13,77% dibandingkan dengan ketika berada di titik terjauhnya (apoge).
Dengan kecerlangan 15,6% lebih terang dibandingkan dengan rata-rata atau 29,1% lebih terang dibandingkan dengan ketika apoge.
Andi menuturkan, durasi fase total gerhana juga terbilang cukup singkat, yakni 14 menit 30 detik.
Puncak gerhana sendiri akan terjadi pada pukul 18.18.43 WIB / 19.43.18 WITA / 20.43.18 WIT dengan jarak 357.464 kilometer dari Bumi, sementara itu puncak Perige terjadi pada pukul 08.57.46 WIB / 09.57.46 WITA / 10.57.46 WIT dengan jarak 357.316 kilometer dari Bumi.
Uniknya lagi, fenomena Super Blood Moon kali ini juga bertepatan dengan detik-detik Waisak yakni pada 15 suklapaksa (paroretang) Waisaka 2565 Tahun Buddhis, yang jatuh pada 26 Mei pukul 18.13.30 WIB / 19.13.30 WITA / 20.13.30 WIT dengan jarak 357.461 kilometer dari Bumi.
Pada dasarnya, detik-detik Waisak terjadi ketika Purnama Waisak atau disebut juga Waisaka Purnima yang selalu jatuh pada 15 suklapaksa di bulan Waisaka.
Pada saat bulan purnama, Matahari dan Bulan akan berada dalam satu garis lurus, sedemikian rupa sehingga cahaya Matahari dapat menerangi permukaan Bulan secara maksimal, maka bulan nampak bulat sempurna dipandang dari Bumi.