Berita Karanganyar Terbaru
Alasan Polisi Membongkar Makam Ridwan Pesilat PSHT yang Tewas : Buktikan Pengakuan Pelaku Soal ini
Polisi akhirnya membongkar makam Ridwan, pesilat PSHT yang tewas dianiaya sesama pesilat di Karanganyar. Polisi ingin membuktikan pengakuan pelaku.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Aji Bramastra
"Seperti disirep (diguna-guna), biasanya di sini itu ramai, saya tahu apa-apa," aku dia.
Dirinya mengisahkan, anaknya ditangkap pada Jumat (21/5/2021) dini hari.
"Tidak ada masalah, kalau memang salah harus bertanggungjawab," jelasnya.
Saat ini polisi telah mengamankan 4 tersangka, dan ada satu tersangka utama yang menjadi aktor pembunuhan yaitu Arga.
Adapun Yudi dan 2 tersangka lainnya hanya menjadi pembantu dari menyediakan lokasi hingga ikut membuang mayat ke sungai.
Ridwan 4 Tahun Jadi Pesilat
Pemuda bernama Ridwan (19) yang tewas dibunuh bukan kecelakaan adalah pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Dia ditemukan tak bernyawa di kolong jembatan Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar beberapa waktu lalu.
Menurut Andi Wibowo selaku kakak ipar Ridwan, adiknya memang selama ini menjadi pesilat di PSHT Rayon Jumapolo berdasarkan tempat tinggal.
Diketahui adiknya sudah sekitar 4 tahun mengelutinya.
"Sudah lama, jadi warga di sana," jelas dia kepada TribunSolo.com pada Sabtu (22/5/2021).
Adapun soal polisi mengamankan 4 orang tersangka yang semuanya merupakan kawan satu organisasi Ridwan, pihaknya berharap ada keadilan.

Baca juga: BREAKING NEWS : Kantor BPN Klaten Terbakar Malam Ini, Bagaimana Nasib Sertifikat Tanah Warga?
Baca juga: Bukan Karena Kecelakaan Lalu Lintas, ABG Asal Jumantono Karanganyar Ternyata Tewas Dibunuh
Dirinya dan keluarga tidak ada yang mengenal dekat dengan para pelaku.
"Kami tidak ada yang kenal dengan pelaku," katanya.
"Saya sempat menyaksikan pelaku sedang diinterogasi oleh petugas, namun saya tidak mengenalinya," ungkap dia.