Geger SMS Peringatan Dini Tsunami dan Gempa M 8,5 dari BMKG: Jangan Panik, Ternyata Gara-gara Eror
BMKG saat ini sedang menginvestigasi kasus salah kirim peringatan dini tsunami tersebut.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Jawa Tengah, Iis Widya Harmoko mengatakan fenomena musim saat ini tidak bisa dipukul rata di semua wilayah.
Terlebih kondisi cuaca akhir ini memang masih sulit diprediksi.
“Harusnya secara umum memang normalnya di Jawa Tengah itu sekitar April-Oktober itu kemarau,” kata dia kepada TribunSolo.com, Kamis (20/5/2021).
Baca juga: Kasus Covid-19 di Solo Kembali Melonjak, Gibran Yakinkan Belajar Tatap Muka Diusahakan Tetap Juli
Baca juga: Gibran Janji Tangani Banjir di Solo, Terjunkan Petugas ke Lapangan: Bersihkan Drainase
“Akan tetapi tidak semua wilayah bisa dipukul rata ada yang di beberapa wilayah masih hujan curahnya lumayan tinggi termasuk Solo, ada yang panas,” ungkapnya.
Dirinya menyampaikan hal itu berdasarkan wilayah maupun daerah masing-masing.
“Tergantung tinggi rendahnya wilayah,” katanya.
“Kalau di wilayah dataran tinggi biasanya musim kemarau lebih pendek dibanding musim hujan, berbanding terbalik dengan daerah pesisir,” tambahnya.
Pihak BMKG mengaku fenomena yang terjadi saat ini masih berpotensi berlanjut fenomena tahun lalu.
“Masih lanjutan adanya La Nina,” ujarnya.
“Sehingga ada beberapa gangguan atmosfer yang menambah atau mengurangi hujan, jadi tidak kadang tidak sesuai prediksi,” jelas dia.
Janji Tangani Banjir
Beberapa wilayah di Kota Solo tergenang banjir semalam, Rabu (19/5/2021).
Pantauan TribunSolo.com di lapangan, beberapa titik seperti di kawasan Todipan dan Kalitan tergenang akibat hujan deras.
Menanggapi banjir tersebut, Wali Kota Solo Gibran mengatakan, dirinya juga sudah mendapatkan laporan soal titik banjir yang terjadi di Kota Solo.
Baca juga: Kawasan Kalitan Solo Banjir Semalam, Jalan Sempat Tergenang, Hari Ini Selokan Dibersihkan
Baca juga: Lempar Kode Jersey Baru Persis Solo di Twitter, Cuitan Kaesang Dibanjiri Komentar, Netizen Tak Sabar
“Ya ada beberapa titik banjir di kota Solo,” ujar Gibran kepada TribunSolo.com, Kamis (20/5/2021).