Berita Klaten Terbaru
Kasihan, Bocah Dibully Teman Lalu Kabur dari Ponpes di Boyolali, Sampai Klaten Tersesat dan Bingung
Kabar ditemukannya tiga bocah laki-laki yang tersesat tak tahu arah jalan pulang menggemparkan warga Kabupaten Klaten.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Namun, sebenarnya perundungan tidak pandang bulu. Pasalnya, tindakan ini bisa menimpa siapa saja dan dapat terjadi sewaktu-waktu.
Baik itu di sekolah, di jalan, lingkar keluarga, pertemanan, sampai di tempat kerja.
Apa itu bullying?
Melansir laman resmi Bullying.co.uk, bullying adalah perilaku yang ditujukan untuk menyakiti seseorang, baik secara fisik maupun mental.
Sedangkan laman resmi Stopbullying.gov menyebut, perundungan umumnya melibatkan perilaku agresif.
Selain itu, bullying juga ditandai ketidakseimbangan kekuatan (bisa fisik, akses informasi, sampai popularitas) untuk menunjukkan kekuasaan pelaku atas korban.
Tindakah bullying umumnya tidak terjadi hanya satu kali. Melainkan, berpotensi berulang atau lebih dari satu kali.
Jenis-jenis bullying
Perundungan bentuknya bisa bermacam-macam. Termasuk menyerang fisik dan mental, menyebarkan gosip, atau mengacuhkan orang lain dengan sengaja.
Ada tiga jenis utama perundungan. Antara lain:
Verbal: mengatakan atau menulis sesuatu yang tidak berkenan di hati korban. Misalkan mengancam, menggoda, mengganti nama panggilan, berkomentar jelek, mengejek, dll
Sosial: mempermalukan seseorang di depan umum, mengucilkan, sampai menyebarkan gosip tentang seseorang
Fisik: memalak, melukai tubuh orang lain, memukul, menendang, mencubit, meludahi, mendorong, sampai dengan sengaja mengambil barang orang lain
Penyebab terjadinya bullying
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, perundungan dapat terjadi karena adanya ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku dan korban.
Melansir BBC, pelaku perundungan biasanya memiliki masalah keluarga, stres, atau trauma.
Sebuah riset pada 2016 lalu menyebut, lebih dari sepertiga pelaku bullying tidak banyak berinteraksi dengan orangtua atau wali mereka.