Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Dicari! Oknum Guru Ngaji di Penjaringan yang Cabuli 5 Bocah: Ditelepon Tidak Diangkat

Heru Suciyatno (58), seorang guru ngaji di Penjaringan, Jakarta, menjadi DPO (Daftar Pencarian Orang), karena nekat mencabuli muridnya.

Editor: Agil Trisetiawan
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi pencabulan 

TRIBUNSOLO.COM - Heru Suciyatno (58), seorang guru ngaji di Penjaringan, Jakarta, menjadi DPO (Daftar Pencarian Orang).

Pasalnya dia nekat mencabuli muridnya.

Heru Suciyatno diduga melarikan diri ke daerah Pandeglang, Banten usai beraksi.

Ketua RT tempat tinggal Heru di Penjaringan, Tarso mengatakan, pria paruh baya itu meninggalkan yayasan sekaligus rumahnya setelah diadakan pertemuan membahas kasus pencabulan ini.

"Ini yang bersangkutan sedang meninggalkan lokasi. Sedang ke Pandeglang, rumah mertuanya," kata Tarso, Selasa (8/6/2021).

Baca juga: Tak Terima Motor Ditarik, Kreditur Teriak Begal, Seorang Debt Colector Tewas Dikroyok di Subang

Baca juga: Ngevlog Berujung Maut, Remaja Tewas Jatuh ke Jurang Kali Woro Klaten: Dia Mau Berburu Sunrise

Baca juga: Bocah 8 Tahun Mengeluh Perih saat Pipis, Kecurigaan Orangtua Terjawab: Anaknya Dicabuli Guru Ngaji

Baca juga: Nasib Tragis ART di Tasikmalaya, Nyaris Tewas Usai Tak Sengaja Minum Cairan Kimia dalam Kulkas

Tarso beserta pengurus RT setempat juga sempat mengajak TribunJakarta.com dan awak media lainnya berkunjung ke kediaman guru ngaji cabul itu.

Terpantau pada Senin (7/6/2021) malam kemarin, rumah sekaligus tempat belajar mengaji tersebut masih beroperasi.

Heru tak ada di sana, namun aktivitas pengajian anak-anak tetap berjalan di bawah pengurus yayasan lainnya.

Tarso menambahkan, sepeninggalan Heru ke Pandeglang beberapa hari lalu, dirinya sempat mencoba mengontak yang bersangkutan.

"Tapi nggak pernah diangkat. Alasannya di Pandeglang daerah pegunungan lah, susah sinyal lah," kata Tarso.

Sebelumnya Tarso mengatakan, warga di lingkungannya mengadukan tindakan bejat Heru yang telah mencabuli lima orang anak di bawah umur.

"Jadi ini berdasarkan aduan warga ke saya. Muridnya itu ada lima orang, perempuan semua, kurang lebih berusia delapan tahun," kata Tarso.

Ilustrasi korban pencabulan.
Ilustrasi korban pencabulan. (DOK. TRIBUN BATAM)

Salah satu orang tua korban, MA mengatakan, terungkapnya kebejatan Heru bermula saat anaknya, A, mengeluhkan rasa sakit di kemaluannya.

Kala itu pada Kamis (3/6/2021) malam, A pulang ke rumah dengan rasa sakit yang dikeluhkannya kepada sang ibu.

"Itu terungkapnya setelah anak saya ngomong ke saya pas malam Jumat," kata MA saat ditemui di kediamannya, Senin.

"Anak saya katanya mau buang air kecil ngerasa perih (di kemaluannya)," sambung MA.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved