Berita Sragen Terbaru
Satgas Covid-19 Sragen Bakal Lakukan Tes Antigen Dadakan di Tempat Keramaian: Sasaran Anak Muda
Satgas Covid-19 Kabupaten Sragen bakal melakukan razia di tempat umum, untuk mengambil sample dengan tes antigen dengan sasaran anak muda
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Agil Trisetiawan
"Iya benar. Kemarin dari Sragen sempat ada yang menolak dimakamkan dengan prtokol kesehatan," kata dia, Kamis (3/6/2021).
Divan mengatakan, keluarga pasien tersebut bahkan nekat membawa pulang anggota keluarganya yang meninggal itu.
Baca juga: Razia Swab Antigen Dadakan di Alun-Alun Kidul Semalam, Gibran Sebut Gerak Cepat Antisipasi Corona
"Karena menolak melalui prosedur protokol kesehatan, (jenazah) dibawa sendiri oleh keluarganya," ujarnya.
Jenazah tersebut diketahui seorang wanita berusia 55 tahun warga Gemolong, Sragen.
Wanita tersebut memang terkonfirmasi positif Covid-19, sehingga harus dimakamkan menggunakan protokol yang telah diatur.
"Tapi info yang saya dapat terakhir, akhirnya almarhum tetap dimakamkan dengan protokol pemakanan jenazah," pungkasnya.
Klaster Pelemgadung Sembuh
Sebanyak 15 pasien Covid-19 dari klaster Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, kini telah kembali pulang ke rumah.
Mereka selama dinyatakan positif melakukan isolasi mandiri di Technopark Sragen.
Kepala Puskesmas Karangmalang, dr. Harris Almacca mengatakan, pasien tersebut telah selesai menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Kronologi Klaster Desa Pelemgadung Sragen, Satu Warga Meninggal karena Covid-19: Puskesmas Tracing
Baca juga: Razia Swab Antigen Dadakan di Alun-Alun Kidul Semalam, Gibran Sebut Gerak Cepat Antisipasi Corona
"Selesai isolasi pada tanggal 27 Mei lalu, semua sudah kembali pulang, tracing juga sudah ditutup," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (1/6/2021).
Warga sekitar, setelah ada kasus klaster tersebut meminta untuk diprioritaskan pemberian vaksin.
"ya kita usahakan, sekarang masih pendataan," tambahnya.
Baca juga: Muncul Klaster Desa Pelemgadung Sragen: 19 Orang Positif Corona, 4 Meninggal Dunia
"Pelaksanaannya masih belum tahu, masih menghitung vaksin yang tersedia juga," ujarnya.
Meski begitu, vaksinasi masih diprioritaskan untuk lansia.
"Seperti kesepakatan pada rapat lintas sektor, kita musti sosialisasi sebelum pelaksanaan vaksin, agar antusias tetap terjaga," pungkasnya. (*)