Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Raya Terbaru

Solo Dikepung Bayang-bayang Corona Kudus : Warga Klaten, Wonogiri, Sragen & Boyolali Sudah Tertular

Ganasnya penularan kasus Corona di Kabupaten Kudus telah menjalar di sejumlah daerah di Eks Karesidenan Surakarta.

Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
ILUSTRASI : Petugas menggelar swab test massal Covid-19 dari orang tua hingga anak-anak imbas klaster buka bersama (bukber) di RT 06 RW 07, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Rabu (19/5/2021). 

Kepala Desa Saradan, Suparjo, mengatakan isolasi lokal yang diterapkan di Gedawung bertujuan untuk mengawasi warga yang akan berpergian atau keluar-masuk dusun.

Baca juga: Akibat Jagong ke Kudus, Delapan Orang Warga Paranggupito Wonogiri Positif Covid-19

Baca juga: Ini Pesan Satgas Covid 19 Kepada Masyarakat yang Telah Divaksin : Tetap Jaga Protokol

Pos penjagaan dan pos logistik didirikan di jalan masuk dusun.

"Jalan-jalan terobosan itu diberi palang, agar warga tidak nekat melintas," katanya, Jumat (11/6/2021).

Suparjo menuturkan, sejumlah jalan desa ditutup untuk memudahkan pemantauan.

Hanya ada satu jalan yang dibuka, untuk keluar masuk mobilitas masyarakat.

Kendati demikian, ia mengatakan jika penjagaan di Dusun tersebut tidak seketat seperti lockdown.

"Pos pengawas juga bertujuan untuk mengawasi warga yang menjalani isolasi mandiri kedapatan keluar rumah. Kebetulan yang terpapar Covid-19 berada di satu RT," ungkap dia.

Suparjo menuturkan, pos penjagaan itu dijaga oleh warga dan sukarelawan secara bergiliran.

Mereka bertugas mencatat warga yang keluar-masuk dusun selama isolasi lokal diterapkan di Gedawung.

Sementara itu, lanjut dia, pos logistik didirikan untuk memberi bantuan logistik bagi warga yang isolasi mandiri.

"Hal tersebut kami lakukan bukan untuk menakuti warga, tapi untuk mencegah penularan Covid-19," ujarnya.

"Kami juga sebisa mungkin agar warga yang isolasi mandiri tidak tekanan psikis," kata Suparjo.

Terpisah, Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, kasus tersebut berawal dari warga yang mengantar jagong ke Kudus.

"Awalnya ada warga yang grubyukan (mengantar rombongan pengantin) dari Dusun itu ke Kudus. Setelah pulang ikut rewang di rumah yang punya hajat. Nah, terjadilah penularan," paparnya.

Menurut Bupati Wonogiri, awalnya dari rombongan warga yang berangkat jagong ke Kudus hanya dua orang diantaranya yang positif corona baru-baru ini.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved