Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Hanya di Colomadu Karanganyar, Rumah Dipasangi Stiker Merah Putih : Tandanya Masih Isolasi Mandiri

Pemasangan stiker merah putih itu sebagai tanda bahwa penghuni sedang melakukan isolasi mandiri selama 7 hari.

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa
Rumah pasien Covid-19 Desa Ngasem, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar dipasangi stiker Merah Putih Satgas Covid-19. 

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar per Rabu (16/6/2021) pukul 12.00 WIB tercatat 730 kasus aktif positif Covid-19.

Sudah Lakukan Tracing

Meledaknya kasus corona di Desa Paulan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar langsung ditindaklanjuti Satgas Corona Karanganyar, Senin (14/6/2021).

Warga desa yang lokasinya berdekatan dengan Desa Paulan ikut terkena tracing.

Itu adalah warga Dukuh Gawanaan Barat, Desa Gawanaan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar masuk dalam daftar tracing.

Baca juga: Dukuh Tegalrejo di Boyolali Lockdown, Belasan Orang Positif Corona: Tertular Warga Pulang dari Kudus

Baca juga: Di Balik Mengerikannya Corona di Kudus : 82 Persen Sampel Pasien Covid-19 Terinfeksi Varian India

Ketua RT 2 RW 12 Gawanan Barat, Alfari Kunto  menjelaskan, warga yang masuk daftar tracing merupakan warga yang beribadah di Masjid Paulan.

"Dari hari Kamis sudah dilalukan tracing, dan hari ini ada warga yang lalukan swab PCR," jelasnya kepada Tribunsolo.com, Senin (14/5/2021).

Ia menjelaskan, sebelum melakukan swab PCR warga mengikuti pendataan terlebih dahulu dengan mengumpulkan berkas fotocopy Kartu Keluarga (KK) dan fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Sementara ini masih nunggu hasil, jadi dihimbau untuk lakukan isolasi mandiri terlebih dulu dan work for home (wfh)," jelasnya.

Baca juga: Muncul Klaster Ponpes di Bumi Solo, 38 Santri Positif Corona: Karantina di Donohudan

Alfari sekaligus jemaah dari Klaster Masjid yang terpapar Covid-19 juga menjelaskan, penerapan protokol kesehatan sudah di perlakukan oleh takmir sebelum ada penemuan klaster.

"Kebetulan itu takmir baru, pengurusnya juga lebih baik kalau ada jamaah yang enggak pakai masker langsung dikasih," jelasnya.

Namun dari pengakuannya pula, ada jemaah yang masih ngeyel saat salat tak memakai masker. 

Baca juga: Karantina di Asrama Haji Donohudan: Kamar Pasien Corona Asal Kudus Dibedakan

"Pas salat ada aja yang pakai masker enggak nutup hidung, sampai bagian mulut saja," jelasnya.

Untuk langkah antisipasi, Alfari sebagai Ketua RT telah mengajukan penyemprotan disinfektan di area perbatasan antar kedua desa itu.

"Hari ini baru diajukan, tapi kalau nanti enggak ada tindak lanjut kita ambil dari uang kas RT dulu untuk penyemprotan itu," tegasnya.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved