Berita Wonogiri Terbaru
Beredar Kabar IGD Pasien Covid-19 RSUD Wonogiri Penuh, Ternyata Begini Fakta Sebenarnya
Media Sosial (Medsos) Wonogiri ramai membahas kabar soal kondisi IGD pasien Covid-19 di RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri penuh.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Kegiatan Ibadah di Wonogiri Juga Dibatasi
Pemerintah Kabupaten Wonogiri kembali membatasi aktivitas masyarakat.
Dalam Surat Edaran (SE) Bupati Wonogiri Nomor 13/2021, kegiatan sosial, perekonomian, hingga peribadatan dibatasi.
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Wonogiri mengimbau agar kegiatan TPA dan pengajian yang mengumpulkan banyak orang tidak diselenggarakan dulu.
Baca juga: Pilunya Pasien Corona Gejala Berat Ini, Ditolak Puskesmas Lalu Naik Motor ke RS saat Kondisi Menurun
Baca juga: Cegah Penularan Corona Varian Delta, Menko Perekonomian Minta Warga Isolasi 5 Hari
Pasalnya, Kabupaten Wonogiri masuk zona merah paska ditemukannya klaster hajatan di Kudus.
"Semua kegiatan bersifat mengumpulkan banyak orang, diistirahatkan dulu," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Wonogiri melalui Kasubbag Tata Usaha Kantor Kemenag Wonogiri Hariyadi, Minggu (20/6/2021).
Dia meminta, masyarakat diharapkan tidak menggelar pengajian umum.
Sebagai gantinya, masyarakat dapat melakukan pengajian di rumah masing-masing atau dengan cara virtual.
Baca juga: Tak Hanya Hajatan & Warung, Kegiatan Agama di Sukoharjo Juga Dibatasi di Tengah Meroketnya Corona
Hal ini demi meminimalkan mobilitas dan juga potensi terjadinya kerumunan massa.
Selain itu, kegiatan TPA yang biasa digelar di masjid-masjid desa di seluruh Wonogiri yang diikuti oleh anak-anak untuk sementara ditiadakan terlebih dahulu.
Sementara itu, untuk kegiatan salat berjamaah di masjid masih dapat dilakukan di daerah-daerah yang dirasa aman dari penularan corona.
Baca juga: Tak Hanya Hajatan & Warung, Kegiatan Agama di Sukoharjo Juga Dibatasi di Tengah Meroketnya Corona
"Kata kuncinya, salat berjamaah di masjid masih boleh dilakukan oleh warga setempat," ujarnya.
"Tapi yang terpenting adalah penerapan protokol kesehatan bisa dilakukan dengan ketat," imbuhnya.
Dia berharap masyarakat bisa memahami dan melaksanakan SE itu.
Sebab, hal itu demi kepentingan masyarakat, jangan sampai muncul klaster keagamaan di Wonogiri.