Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Tahukah Anda? Pandemi Covid-19 Telah Membuat Ribuan Anak-anak jadi Yatim Piatu

Menurut WHO, ada sisi manusiawi lain yang juga harus dapat perhatian, yaitu dampak langsung pada yang sakit dan keluarga, khususnya anak-anak.

Editor: Hanang Yuwono
Wartakotalive.com/M Nur Ichsan Arief
ILUSTRASI: Petugas TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, sedang melakukan pemakaman jenazah pasien Covid-19, Rabu (2/12/2020). Data WHO, pandemi Covid-19 membuat ribuan anak jadi yatim piatu. 

TRIBUNSOLO.COM -- Pandemi Covid-19 membuat banyak anak-anak di dunia menjadi yatim piatu.

Dara tersebut disampaikan Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Adiama.

Ia mengatakan, pandemi Covid-19 ini tidak hanya dilihat dari sisi angka-angka statistik saja.

Baca juga: Kasus Covid-19 Klaten Melonjak Drastis, Satu Minggu Terakhir Capai 700 Kasus, Kini Masuk Zona Merah

Baca juga: Ratusan Penyuplai di Pasar Klewer Solo Kena Swab Dini Hari Tadi : 4 Orang Positif Covid-19

Menurut WHO, ada sisi manusiawi lain yang juga harus dapat perhatian, yaitu dampak langsung pada yang sakit dan keluarga, khususnya anak-anak.

"Anak-anak harus rela kehilangan Ayah atau Ibunya yang meninggal karena sakit Covid-19," kata dia dalam pesan tertulisnya, Senin (21/6/2021).

Berkaca pada kasus corona di India data 5 Juni 2021, sebanyak 3.632 anak terpaksa menjadi yatim piatu, karena kedua orang tuannya meninggal akibat Covid-19.

"Kemudian 26.176 anak yang kehilangan salah satu orang tuanya karena penyakit ini. Beberapa pihak bahkan menduga angkanya lebih tinggi lagi dari itu," ujar guru besar FKUI ini.

Ia mengatakan, kebanyakan dari mereka meninggal saat peningkatan kasus dan kematian di India pada April Mei 2021 ini.

"Hal ini sebagai dampak yang amat menyedihkan akibat pandemi ini, atau “tragic legacy of India's pandemic”, yang mudah-mudahan jangan sampai terjadi di negara kita yang kasusnya sedang terus meningkat," harap Prof. Tjandra.

Saat ini, dikabarkan pemerintah India menyediakan anggaran amat besar untuk kehidupan anak-anak ini.

"Anak-anak sudah kehilangan orang tuanya, jangan sampai hal seperti ini terjadi di negara kita," kata dia

Covid-19 ini bukan hanya masalah kesehatan masyarakat, dan bukan hanya tentang dampak sosial ekonomi, tetapi ini adalah masalah mendasar kemanusiaan.

"Kasus yang masih terus meningkat. Salah satu upaya adalah dengan amat memperketat lagi pembatasan sosial secara nyata. Kasus sudah meningkat beberapa kali lipat, maka kegiatan pembatasan sosial juga harus beberapa kali lipat lebih ketat lagi, tidak bisa hanya meneruskan program yang lama saja."

"Pengetatan secara nyata harus dilakukan agar jangan sampai terus jatuh korban secara menyedihkan. Mari kita tanggulangi COVID-19, mari kita lindungi anak-anak kita," ujar Prof. Tjandra.

Kasus Covid-19 Klaten Melonjak Drastis, Satu Minggu Terakhir Capai 700 Kasus, Kini Masuk Zona Merah

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved