Virus Corona
Infeksi Covid-19 Ternyata Bisa Menyerang Saraf Otak, Kenali Gejalanya
Bahaya infeksi virus Corona tak cuma pada sistem pernapasan manusia, melainkan juga pada saraf otak. Ini penjelasan dokter:
Gejala-gejala tersebut, dia menyebutkan, harus diperhatikan walaupun tidak semua penderita Corona mengalami gejala penciuman.
Namun, di sisi lain banyak laporan ilmiah menyatakan penderita Covid-19 tidak sedikit mengalami gangguan penciuman.
"Virus ini bisa menimbulkan infeksi atau radang pada otak. Kemudian, bisa juga menimbulkan badai sitokin (mengalami demam dan sesak napas, hingga menjadi sulit bernapas) yang menyebabkan gangguan aliran darah ke otak," sebutnya.
Lebih lanjut Aldy menyampaikan, virus Corona bisa menginfeksi ke otak dari berbagai jalur.
Bisa jalur langsung melalui saraf penciuman dan bisa juga melalui peradangan yang menimbulkan reaksi berlebihan di tubuh, dan termasuk infeksi peradangan pada otak atau menimbulkan peradangan pada sistem pembuluh darah.
"Jalur masuknya Covid-19 ke tubuh manusia sudah beragam. Kalau dulu orang tahu masuknya ke paru-paru, kemudian masuk ke dalam darah dan menyebar ke seluruh tubuh termasuk ke otak,"
"Selanjutnya, belakangan diketahui jalur masuknya virus corona melalui hidung, yang dikenal masuk melalui saraf penciuman.
Jadi, terhirup virusnya lalu masuk ke saraf penciuman yang ada di hidung hingga sampai ke otak.
Akan tetapi, belakangan juga ada laporan lain yang menduga virus ini bisa sampai ke saraf otak dari paru-paru. Dampak yang paling sering ke otak yaitu tadi, stroke," ujarnya.
Aldy mengimbau, bagi pasien Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat, jika ada muncul gejala sistem saraf maka sebaiknya dianggap sebagai suatu kasus stroke sampai terbukti tidak.
Artinya, sampai bisa membuktikan dengan pemeriksaan tambahan bahwa pasien tersebut bukan stroke tetapi tetap ditangani sebagai pasien stroke.
"Kalau ada pasien Corona yang mengalami gejala darah mengental, maka harus diberikan obat untuk mengencerkan darahnya. Dengan begitu, aliran darah tidak terlalu kental dan berfungsi mengalirkan darah dengan baik," imbaunya.
Diutarakan Aldy, dia pernah menangani satu kasus pasien corona yang membuat kaget.
Awalnya, pasien itu negatif Covid-19 dengan gejala yang dialami ringan dan hanya satu yaitu sakit kepala.
Pasien tidak mengalami demam, batuk maupun sesak napas.