Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Viral Wanita di Kalbar Alami Kejang-kejang dan Tangan Kaku Setelah Divaksin, Diduga Kena DBD

Video yang memperlihatkan seorang wanita alami kejang setelah divaksin viral di media sosial.

Editor: Reza Dwi Wijayanti
SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. 

TRIBUNSOLO.COM - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan wanita kejang-kejang setelah divaksin.

Tampak dalam video yang beredar, wanita tersebut sedang dievakuasi oleh petugas medis.

Wanita itu terbaring di bed berwarna merah dengan mengenakan baju kuning dan celana cream.

Bahkan ia tampak menangis saat dimasukkan ke ambulans.

Baca juga: Viral Mahasiswi Rela Hidup di Hutan Selama 10 Bulan demi Meneliti Monyet, Begini Kisahnya

Kedua tangan wanita ini juga terlihat kaku dan terangkat ke bagian atas.

Diduga wanita tersebut kena DBD.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews, video tersebut berasal dari Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Sedangkan wanita yang ada di dalam rekaman berinisial N.

Ia warga RT 01/RW 02, Desa Sungai Burung, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah.

Dilansir TribunPontianak.co.id, N sempat mendapat perawatan di RSUD dr Rubini Mempawah.

Direktur RSUD dr Rubini Mempawah, David Sianipar mengatakan, pasien masuk pada 22 Juni 2021, sekitar pukul 22.30 WIB.

"Keluhannya, tangannya seperti kaku," jelas David.

N mengaku tangannya mulai kaku beberapa jam sebelum dibawa ke rumah sakit.

Ia juga sempat muntah, serta mengalami nyeri ulu hati dan pegal-pegal.

"Pasien juga mengatakan sebelumnya ada mengikuti vaksinasi Covid-19 pada 17 Juni 2021, di Puskesmas Jungkat," tambah David.

Diduga Kena DBD

David melanjutkan penjelasannya, N kemudian mendapatkan serangkaian pemeriksaan dari tim medis.

Utamanya untuk mengetahui penyebab tangannya keram.

N menjalani pengecekan elektrolit, pemeriksaan darah, pemeriksaan paru-paru dan lain sebagainya.

Hasil pemeriksaan, kondisi pasien berinisial N umumnya baik.

Tanda-tanda vitalnya bagus, yakni sadar, bisa bicara, ada demam dengan suhu tubuhnya 37,8 derajat celcius.

Tim medis kemudian memberikan N infus, obat anti muntah, dan beberapa obat lainnya.

David menduga N mengalami gejala DBD.

“Dan dari hasil pemeriksaan penunjang itu, terutama terkait dengan demam yang dialami. "

"Ada tanda-tanda yang mengarah bahwa bersangkutan kemungkinan mengalami Dengue Fever atau demam berdarah,” katanya dikutip TribunPontianak.co.id, Jumat (25/6/2021).

Belum Dapat Dipastikan

Davin juga memberikan penjelasan terkait beredarnya kabar keramnya tangan N lantaran efek vaksin Covid-19.

Ia mengungkapkan, berdasarkan data Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) RI, vaksinasi Sinovac umumnya punya gejala yang ringan.

Menurut laporan Komnas KIPI RI, efek vaksinasi Sinovac ada tiga kategori.

Baca juga: Viral Nakes Tak Kuasa Menahan Tangis Kehilangan Istri Meninggal karena Covid-19, Begini Faktanya

Pertama, keluhan sifatnya lokal. Misalnya, pegal-pegal, nyeri atau bengkak di bagian lengan yang divaksin.

Kedua, keluhan sistemik, yakni efek menyeluruh di tubuh, seperti demam, nyeri otot, nyeri sendi dan sakit kepala.

Dan ketiga, reaksi alergi, seperti bentol-bentol atau memerah di tubuh.

Direktur RSUD dr Rubini Mempawah, David Sianipar.
Direktur RSUD dr Rubini Mempawah, David Sianipar. (TRIBUNPONTIANAK/RAMADHAN)

“Nah terkait adanya keluhan tangan sampai keram atau kaku yang dialami pasien berinisial N, sejauh ini kami belum pernah mendapat laporan gejala serupa dari Komnas KIPI RI,” tegas dikutip  dari TribunPontianak.co.id.

Begitu juga kata David, efek vaksin, umumnya tidak memiliki rentang waktu lama dari waktu usai yang bersangkutan menjalani vaksinasi.

Karena itu lah, sesuai aturan baku dalam vaksinasi Covid-19 sekarang ini, setiap peserta diminta menunggu 30 menit untuk menjalani observasi, agar tim medis bisa melihat apa kejadian ikutan atau efek yang timbul usai divaksin.

“Jadi, bercermin dari kejadian keram tangan yang dialami pasien berinisial N, berdasarkan laporan dari Komnas KIPI RI, kami berpendapat, bahwa kejadian tersebut belum dapat dikatakan pasti karena efek samping dari vaksin Covid-19,” tegasnya.

Lebih lanjut David juga menjelaskan manfaat dari vaksinasi Covid-19 tersebut.

Dirinya menegaskan, vaksinasi Covid-19 sangat baik untuk meningkatkan imunitas tubuh masyarakat.

Jika ada yang sudah dua kali menjalani vaksinasi, kemudian terpapar Covid-19, maka yang bersangkutan cenderung mengalami gejala yang lebih ringan dibandingkan dengan yang belum mendapat vaksinasi.

“Terciptanya kekebalan tubuh kita usai divaksin, membuat pasien yang terpapar virus Corona lebih mudah ditangani dan tentu saja lebih cepat sembuh,” tutupnya.

Kondisi N Semakin Membaik

Pada saat pulang dari rumah sakit, David memastikan kondisi N dalam keadaan baik.

Hanya suhu tubuhnya yang sedikit diatas normal.

"Kan pada waktu datang tangannya keram, tetapi ketika pulang sudah tidak ada lagi. Bisa duduk, ngomong, ketawa dan bicara."

"Sehingga secara umum pasiennya pulang dalam kondisi yang cukup baik," kata Davin dikutip TribunPontianak.co.id.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VIRAL Video Wanita Kejang-kejang dan Tangan Kaku setelah 5 Hari Divaksin, Ini Penjelasan Pihak RS

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved