Berita Klaten Terbaru
Gunung Kidul Gempa, Warga Klaten Ikut Rasakan Goncangan, Dikira Sumbernya dari Erupsi Gunung Merapi
Warga Kabupaten Klaten ikut merasakan gempa M 5,3 yang terjadi di Gunung Kidul, Senin (28/6/2021).
Atas perkiraan itu, BPBD Kabupaten Wonogiri turut waspada, jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam. Pasalnya, wilayah selatan Kabupaten Wonogiri juga berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dan Kabupaten Pacitan.
Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto mengatakan, jika perkiraan BMKG tepat, pihaknya masih mengkaji pusat gempanya.
"Kalau titik gempa berada di perbatasan wilayah bisa fatal. Oleh sebab itu, kesiapsiagaan warga harus ditingkatkan," katanya, Minggu (6/6/2021).
Baca juga: Penjelasan BMKG Soal Gegernya Potensi Gempa Besar dan Tsunami di Jatim: Masyarakat Jangan Panik
Baca juga: Geger Info Potensi Gempa 8,7 SR dan Tsunami 29 Meter di Jatim, Mensos Risma Terjunkan Staf Kemensos
Dia mengatakan, yang harus diwaspadai dan dicermati tidak hanya potensi tsunami, namun juga dampak gempa yang ditimbulkan.
Sebab, di Wonogiri jarak antar permukiman relatif lebih jauh.
"Sehingga yang menjadi perhatian tidak hanya permukiman, tapi juga termasuk nelayan, petani di sekitar pantai dan pedagang di sana," ujarnya.
Pada Kamis (3/6/2021) lalu, tim dari Stasiun BMKG Semarang berkunjung ke Setda Wonogiri.
Mereka memberikan peta rawan tsunami level kecamatan yang dibuat BMKG. Peta itu menjelaskan risiko ketinggian air, arah tsunami dan lain sebagainya.
Tim juga memperkenalkan aplikasi Sirens For Rapid Information On Tsunami Alert (Sirita), yaitu aplikasi berbasis android yang dapat diunduh melalui playstore itu sebagai sarana peringatan dini tsunami dan juga memberikan buku history bencana mulai 1800-an hingga 2019. Buku itu dapat dijadikan acuan atau pengalaman.
"Kami akan segera melakukan sosialisasi khususnya terkait aplikasi tersebut kepada masyarakat, Sehingga, dengan mengunduh aplikasi itu mereka dapat meningkatkan kewaspadaa," jelasnya.
Bambang menegaskan, pihaknya telah melakukan gladi atau simulasi terjadinya bencana tsunami di sejumlah pantai yang ada di Wonogiri.
Gladi itu diikuti oleh warga sekitar, pedagang dan pengunjung wisata.
Selain tsunami ada hal lain imbuh Bambang perlu diwaspadai yakni dampak gempa.
Dimana, kebanyakan masyarakat dalam membangun rumah tidak memperhatikan konstruksi rumah tahan gempa.
Maka hal ini akan terus disosialisasikan kepada masyarakat.
"Selain mendapat pesan dari BMKG kalau terjadi gempa, dikantor kita juga terpasang alat peringatan gempa yakni Warning Receiver System (WRS)," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Gempa Gunungkidul Terasa Hingga Desa di Lereng Gunung Merapi Klaten, Ini Penjelasan BPBD