Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ki Manteb Soedharsono Meninggal Dunia

Keluarga Benarkan Ki Manteb Soedharsono Terpapar Covid-19 : Demam, Nafsu Makan Hilang & Sesak Napas

Anak pertama, Medhot Soedarsono membenarkan jika ayahnya meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok Pemkot Semarang
Dalang kondang wayang kulit asal Kabupaten Karanganyar, Ki Manteb Soedharsono meninggal dunia, Jumat (2/7/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Keluarga membenarkan jika Ki Manteb Soedharsono dinyatakan terpapar Covid-19.

Dalang kondang wayang kulit itu tutup usia ke 74 tahu pada Jumat (2/7/2021).

Anak pertama, Medhot Soedarsono membenarkan jika ayahnya meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

"Iya, Bapak meninggal dunia pagi, jam 9 kurang di rumah dalam keadaan terpapar covid-19," katanya kepada TribunSolo.com.

Diketahui, pada Jumat minggu lalu, Ki Manteb Soedharsono sempat berkunjung ke Jakarta.

Anak pertama Ki Manteb Soedharsono, Medhot Soedarsono di rumah duka Dusun Sekiteran, Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jumat (2/7/2021).
Anak pertama Ki Manteb Soedharsono, Medhot Soedarsono di rumah duka Dusun Sekiteran, Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jumat (2/7/2021). (TribunSolo.com/Septiana Ayu)

Baca juga: Ini Penyakit yang Diidap Ki Manteb Soedharsono Sebelum Meninggal, Kerap Wara-wiri Berobat

Baca juga: Suasana Terbaru Rumah Duka Ki Manteb Soedharsono : Pelayat Berdatangan, Depan Rumah Didirikan Tenda

"Berangkat itu saya pastikan dalam keadaan sehat walafiat, terus di Taman Mini ada acara pentas dalang, selama 6 jam di dalam gedung," ujarnya.

Selama pementasan, Ki Manteb Soedarsono berada dibawah AC central dan mengaku sempat merasa kedinginan.

"Kemudian pulang, dan sampai rumah panas, kemudian istirahat sehari semalam," kata dia.

Lalu kemudian, Ki Manteb sempat menggelar pementasan wayang di rumahnya secara virtual.

"Dalang di rumah sampai jam 1 malam, padahal kondisi badannya sudah panas, mungkin drop, setelah dalang Bapak lemah dan nggak nafsu makan," jelasnya.

"Kemudian kita datangkan perawat dan dokter, di swab kemarin pagi, positif covid-19, Ibu juga positif," tambahnya.

Bahkan menurut dia, kondisi terakhir Ki Manteb Soedarsono sempat mengalami sesak nafas.

"Kita berupa mencari oksigen, tapi hanya bisa bertahan tadi pagi," terang dia.

Suasana Rumah Duka

Suasana rumah duka Ki Manteb Soedharsono mulai didatangi saudara dan tetangga dekat, Jumat (2/7/2021) siang.

Adapun jenazah Dalang Kondang itu di rumah duka di Dusun Sekiteran, Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.

Para pelayat yang datang memakai masker dan hanya saudara dan tetangga dekat.

Di halaman rumah sudah dipasang tenda atau tratag, begitu juga bendera lelayu.

Anak pertama Ki Manteb, Medhot Soedarsono mengimbau pelayat menggunakan masker dan protokol ketat.

Bahkan saat akan masuk sama Satgas Covid-19 Desa sudah dicek dan diperiksa.

Sebelumnya, dalang kondang wayang kulit asal Kabupaten Karanganyar, Ki Manteb Soedharsono meninggal dunia pukul 10.WIB.

Menurut salah seorang rekannya, Sugeng Nugroho, bahwa Ki Manteb Soedharsono meninggal dengan diagnosa Covid-19.

Kabar dalang senior itu wafat pada sekitar pukul 10.00 WIB.

"Beliau akan dimakamkan secara protokol kesehatan," katanya kepada TribunSolo.com.

Sosok dalang kelahiran 31 Agustus 1948 memiliki komorbid penyakit di paru-parunya.

Baca juga: BREAKING NEWS : Innalilahi Dalang Kondang Asal Karanganyar, Ki Manteb Soedharsono Meninggal Dunia

Baca juga: Kabar Duka, Dalang Kondang Ki Manteb Sudarsono Meninggal, Dimakamkan dengan Protokol Kesehatan

"Beliau sering berobat soal permasalahan paru-parunya," ujarnya.

Dalam dunia pewayangan, Ki Manteb juga menjabat sebagai penasehat di organisasi Paguyuban Dalang Surakarta.

"Beliau salah satu senior dan guru bagi para dalang di Indonesia," terangnya.

Kiprahnya dalam dunia wayang juga diabadikan dalam buku "Ki Manteb Soedarsono Pemikiran dan Karya Pedalangannya,".

"Saya menulis ide dan gagasan beliau dari balik kisah pewayangan," ungkapnya.

Almarhum akan dimakamkan pada hari ini di kediamannya di Dusun Sekiteran, Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.

Baca juga: Sosok Ki Manteb Soedharsono : Setia pada Wayang Kulit, Dapat Penghargaan dari Soeharto hingga Unesco

Baca juga: Biodata Ki Manteb Soedharsono: Dalang Kelahiran Sukoharjo yang Meninggal, Murid Ki Narto Sabdo

Sosok Sang Dalang

Sang dalang wayang kulit legendaris, Ki Manteb Soedharsono telah meninggalkan kita selama-lamanya.

Kabar duka datang dari sosok yang terkenal kata 'Pancen Oye' datang pada hari ini Jumat (2/7/2021) sekira pukul 10.00 WIB

Kini jenazah masih berada rumah duka di Dusun Sekiteran, Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.

Semasa hidupnya, Sang Maestro Wayang Kulit itu begitu terkenal dengan aksi-aksinya pewayangannya yang cukup energik.

Baca juga: Biodata Ki Manteb Soedharsono: Dalang Kelahiran Sukoharjo yang Meninggal, Murid Ki Narto Sabdo

Baca juga: BREAKING NEWS : Dalang Kondang Asal Karanganyar Ki Manteb Soedharsono Meninggal Dunia

Lantas seperti apa sosoknya?

Ya, Ki Manteb adalah sosok yang dilahirkan di sebuah kampung bernama Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo pada 31 Agustus 1948.

Seniman yang sudah malang melintang itu se antero Indonesia itu, bahkan sempat dijuluki Dalang Setan karena nyentrik memadukan seni dengan musik modern.

Selama ini  Ki Manteb mempunyai sanggar dan bermukim di daerah sejuk di bawah Gunung Lawu yakni kawasan Karangpadan.

Jiwa Ki Manteb memang sudah terbentuk, meskipun ayahandanya Ki Hardjo Brahim adalah dalang kondang kala itu.

Begitu juga ibundanya, adalah merupakan seniman yang dikenal penabuh gendang.

Singkat cerita, selain manggung ke sana-sini dengan kisahnya tersendiri

Ki Manteb mempunyai segudang prestasi mulai nasional hingga internasional yang tak terhitung jumlahnya semasa hidup.

Di antaranya tahun 1995 Ki Manteb mendapat penghargaan dari Presiden Soeharto yakni Satya Lencana Kebudayaan.

Sementara internasional, Ki Manteb Ki Manteb Soedharsono terpilih sebagai penerima penghargaan dari Unesco yang menyisihkan 28 kontestan dari berbagai negara pada 2004.

Meski kala itu mendapatkan penghargaan luara biasa, dirinya mengaku bukan untuk Ki Manteb saja tetapi untuk kelestarian wayang kulit yang diakui Unesco.

Adapun kepergian Ki Manteb meninggalkan istri dan sejumlah anak-anaknya yang sebagian mengabdikan diri untuk wayang kulit. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved