Ki Manteb Soedharsono Meninggal Dunia
Ki Manteb Soedharsono Meninggal, Istri Didi Kempot Ikut Berduka, Ungkap Janji yang Belum Terpenuhi
Yan Vellia, istri Didi Kempot turut berduka atas meninggalnya dalang Ki Manteb Soedharsono.
TRIBUNSOLO.COM - Kabar duka tengah menyelimuti dunia hiburan tanah air.
Pasalnya, dalang Ki Manteb Soedharsono meninggal dunia pada Jumat (2/7/2021).
Diketahui, Ki Manteb Soedharsono meninggal dunia karena Covid-19.
Yan Vellia, istri Didi Kempot turut berduka atas meninggalnya dalang kondang tersebut.
Ia mengungkap duka cita melalui unggahan di Instagram.
Baca juga: Mayangsari, Soimah hingga Nella Kharisma Kenang Momen Bersama Almarhum Dalang Ki Manteb
Bahkan Yan Vellia juga menyebut jika ada janji Ki Manteb Soedharsono yang belum terpenuhi.
Ia menyebut akan selalu berpegang pada doa dan petuah dari Ki Manteb Sudharsono.
Yan juga berharap agar Ki Manteb kelak ditempatkan di surga bersama mendiang suaminya, Didi Kempot.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun..
Sugeng tindak eyang manteb .. doa petuah eyang akan kami bawa selamanya ..
Eyang baik pasti ditempatkan disurga allah ketemu dengan papa," ungkap Yan Vellia dikutip TribunStyle Jumat 2 Juli 2021.
Tak hanya itu, Yan mengaku Ki Manteb Sudharsono sempat berjanji membuatkan lagu untuknya.

Namun, takdir justru berkata lain Ki Manteb Sudharsono meninggal sebelum janji itu terpenuhi.
Kendati demikian, Yan Vellia akan terus mengenang doa Ki Manteb Sudharsono untuk anak-anaknya.
"Eyang msh janji bikin lagu buat dalem tapi allah lebih sayang eyang.. sugeng istirahat disurga eyang
akan kami kenang doa eyang buat anak anak dalem saka seika," ungkapnya.
Di akhir unggahan, Yan Vellia menyampaikan ucapan belasungkawanya.
"Atas nama keluarga besar DIDI KEMPOT..
NDEREK BELO SUNGKOWO .. ATAS WAFATNYA EYANG MANTEB SUDARSONO..KAMI SYG EYANG
#SANG MAESTRO DALANG WAFAT," tulis Yan Vellia.
Profil Dalang Ki Manteb Sudharsono
Dikutip dari wikipedia.org, Ki Manteb Soedharsono lahir di Palur, Mojolaban, Sukoharjo, 31 Agustus 1948.
Ia adalah seorang dalang wayang kulit ternama yang dari Jawa Tengah.
Karena keterampilannya dalam memainkan wayang, ia pun dijuluki para penggemarnya sebagai Dalang Setan.
Ki Manteb Soedharsono juga dianggap sebagai pelopor perpaduan seni pedalangan dengan peralatan musik modern.
Baca juga: Kesaksian Ki Dalang Gondho Wartoyo soal Kebaikan Ki Manteb: Diundang Hajatan Kecil-pun Beliau Datang

Sementara itu, dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, orang tua dan kedua kakek Ki Manteb Soedharsono juga dalang kondang.
Sehingga dapat dikatakan, Ki Manteb Sudharsono merupakan anak keturunan seorang dalang tusi.
la bisa menjadi dalang kondang berkat didikan orangtuanya yang cukup keras dan laku prihatin yang dijalankannya sampai sekarang.
Saat usia lima tahun, ia sudah bisa mendalang.
Pada sekitar pertengahan tahun 1980an, Ki Manteb Sudharsono mencapai puncak ketenarannya dengan kepandaiannya memainkan boneka wayang (sabetan).
la mampu menciptakan sanggit lakon yang berbeda dengan lakon-lakon konvensional serta mampu menuangkannya ke dalam garap pakeliran.
Dalam pementasannya, Ki Manteb Sudharsono berani memberikan inovasi-inovasi pada gending, lakon dan menampilkan bintang tamu sehingga pementasannya menjadi lebih segar.
Kecuali itu, dengan manajemen yang balk bisa menambah kesuksesannya.
Banyak lakon yang diciptakannya dan yang paling terkenal adalah lakon Banjaran Bima.
Selain itu atas kesuksesannya ini, Ki Manteb Sudharsono bisa mendapatkan berbagai penghargaan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Penghargaan
Pada 4–5 September 2004, Ki Manteb Soedharsono membuat rekor dengan mendalang 24 jam tanpa henti dengan lakon Baratayudha.
Pertunjukannya ini bertempat di RRI Semarang, Jalan A. Yani 144–146 Semarang.
Berkat pementasannya ini, ia mendapatkan rekor MURI pentas wayang kulit terlama.
Hebatnya, meskipun telah mendalang selama 24 jam itu, dokter yang memeriksa kesehatan Ki Manteb Soedharsono setelah pentas menyatakan, kondisi Ki Manteb Soedharsono sangat prima.
Prestasi lain yang pernah diukir Ki Manteb Soedharsono adalah menjadi juara Pakeliran Padat se-Surakarta pada 1982.
Prestasi tersebut membuat namanya mulai menanjak.
Tahun 1995, Ki Manteb Soedharsono mendapat penghargaan dari Presiden Soeharto berupa Satya Lencana Kebudayaan.
Pada tahun 1998, Ki Manteb menggelar pertunjukkan kolosal di Museum Keprajuritan Taman Mini Indonesia Indah, dengan lakon Rama Tambak.
Pergelaran yang sukses ini mendapat dukungan dari pakar wayang STSI.
Tahun 2010 penghargaan Nikkei Asia Prize Award 2010 dalam bidang kebudayaan dianugerahkan kepada Ki Manteb Soedharsono.
Hal ini sebagai kontribusinya yang signifikan bagi kelestarian dan kemajuan kebudayaan Indonesia terutama wayang kulit.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Dalang Ki Manteb Sudharsono Meninggal, Istri Didi Kempot Ikut Berduka: Allah Lebih Sayang Eyang