Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Daftar Obat dan Vitamin yang Perlu Dikonsumsi saat Isolasi Mandiri, Simak Panduan dan Syaratnya

Berikut panduan isolasi mandiri dari dr Elina Burhan, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) yang juga menjadi Juru Bicara Penanganan Covid-19

TribunSolo.com/Adi Surya Samodra
Seorang petugas membersihkan ruang isolasi mandiri di Solo Technopark, Selasa (18/5/2021). 

TRIBUNSOLO.COM - Kasus Covid-19 di Indonesia kini sedang mengalami kenaikan kasus.

Jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia bertambah 27.913 orang tercatat sejak Jumat (2/7/2021) hingga Sabtu (3/7/2021).

Baca juga: Apa Itu Kappa dan Lambda? Varian Baru Virus Corona yang Bikin Ilmuwan Khawatir Selain Varian Delta

Penambahan pasien itu menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 2.256.851 orang.

Pemerintah juga mencatat ada penambahan 13.282 pasien yang telah dinyatakan sembuh. Dengan demikian, total pasien sembuh dari Covid-19 ada 1.915.147 orang.

Selain itu, ada penambahan pasien yang tutup usia setelah sebelumnya dinyatakan positif virus corona sebanyak 493 orang. Sehingga, jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 hingga saat ini menjadi 60.027 orang.

Kasus positif Covid-19 sedang meningkat akhir-akhir ini. Peningkatan kasus juga berbanding lurus dengan hampir penuhnya sejumlah rumah sakit maupun fasilitas isolasi di Indonesia khususnya Jakarta.

Alhasil, tidak sedikit masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 harus melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Namun, apa yang harus dilakukan selama isolasi mandiri? Obat-obatan dan vitamin apa yang perlu dikonsumsi?

Pasien Covid-19 tidak bisa sembarangan membelinya meski obat dan vitamin itu dijual bebas.

Berikut panduan isolasi mandiri dari dr Elina Burhan, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) yang juga menjadi Juru Bicara Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Baca juga: Alasan Gibran Tunda Sekolah Tatap Muka di Solo: Tak Ingin Ada Klaster Corona dari Sekolah 

Syarat isolasi mandiri

dr Erlina Bmenjelaskan apa yang harus dilakukan ketika pasien positif Covid-19 melakukan isolasi mandiri.

"Pertama, pastikan bahwa Anda adalah pasien yang boleh melakukan isolasi mandiri, " ujar dr Erlina melalui kanal youtube Humas PDPI, Jumat (3/7/2021).

dr Elina menjelaskan pasien Covid-19 yang boleh melakukan isolasi mandiri hanyalah mereka yang memiliki gejala ringan dan tidak bergejala sama sekali.

Bagi pasien yang memiliki sesak napas, wajib segera dibawa ke fasilitas kesehatan.

Cara mengetahui sesak napas bisa menggunakan alat oxymeter. Atau bisa juga secara manual dengan menghitung tarikan napas selama 60 detik. Jika jumlah tarikan napas berjumlah di atas 24 kali, maka itu terhitung sesak napas.

Kondisi pasien juga harus memiliki tingkat saturasi oksigen di atas 94 persen. Jika di bawah itu, pasien wajib dibawa ke fasilitas kesehatan.

Selain kondisi pasien, kondisi tempat isolasi mandiri juga harus memenuhi syarat. Tempat isolasi, menurut dr Erlina, harus memiliki ruang terpisah dari orang lain.

Pasien juga tidak diperbolehkan berada di satu rumah yang sama dengan orang berisiko tinggi seperti lansia, bayi, orang dengan komorbid, dan orang dengan sistem imun rendah.

Durasi isolasi mandiri

Durasi waktu pasien melakukan isolasi mandiri berbeda-beda tergantung tingkat keparahannya. Untuk pasien tanpa gejala, durasinya selama 10 hari setelah pengambilan tes swab.

Untuk pasien gejala ringan, durasinya juga 10 hari tapi ditambah 3 hari yang sudah harus bebas gejala apapun. Sedangkan, untuk pasien kontak erat, selama 14 hari sejak kontak dengan kasus Covid-19.

Setelah masa isolasi, pasien perlu melakukan kontrol ke fasilitas kesehatan. Namun, pasien tidak diharuskan tes swab lagi.

Kegiatan selama isoman

dr Erlina juga mencatatkan sejumlah kegiatan yang bisa dilakukan pasien yang melakukan isolasi mandiri sebagai berikut:

- Membuka jendela kamar sebagai sirkulasi cahaya dan udara

- Berjemur matahari selama 10-15 menit pada pukul 10.00 WIB -- 13.00 WIB

- Memakai masker ketika berinteraksi dengan orang lain maupun ke luar ruangan selain kamar isolasi

- Rajin mencuci tangan

- Rutin berolahraga ringan

- Makan makanan dengan gizi seimbang. Dianjurkan sebanyak 3 kali sehari

- Memisahkan pakaian kotor pasien dari pakaian anggota lain

- Membersihkan kamar setiap hari

- Mencuci alat makan sendiri. Alat makan tidak beh digabung dengan orang lain

- Rutin memeriksa suhu tubuh dan tingkat saturasi oksigen setiap pagi dan malam

- Tidur teratur di ruang yang terpisah dari orang lain

Baca juga: Rumah Sakit Swasta di Sragen Kewalahan Tangani Pasien Corona, Ruang Isolasi Penuh: Pasien Antre

Obat dan vitamin selama isolasi mandiri

Banyak beredar anjuran obat dan vitaman di kalangan masyarakat yang belum tentu kebenarannya. dr Erlina menyarankan sejumlah obat dan vitamin yang sesuai untuk pasien tanpa gejala maupun bergejala ringan.

dr Erlina menyarankan pasien untuk memilih salah satu dari tiga jenis vitamin C berikut:

- vitamin C non acidic 3 kali sehari 500 mg selama 2 minggu, atau

- vitamin C tablet isap 2 kali sehari 500 mg selama 1 bulan, atau

- multivitamin mengandung vitamin C, D, E, dan Zink, sebanyak 2 tablet sehari selama 1 bulan.

Untuk vitamin D, disarankan dikonsumsi 1 kali sehari sebanyak 1 tablet 400-1000 IU. Pasien juga diperbolehkan mengonsumsi obat herbal yang terdaftar di Badan POM.

Bagi pasien tanpa gejala yang memiliki penyakit penyerta lain, maka diperbolehkan meminum obat tersebut sesuai anjuran dokter.

Pasien juga diperbolehkan mengonsumsi obat yang dijual umum seperti paracetamol untuk menurunkan demam.

Khusus untuk pasien bergejala ringan tanpa sesak, selain vitamin, pasien juga akan ditambahkan antivirus.

dr Erlina menegaskan, pasien dilarang keras mengonsumsi obat tanpa resep dokter. Sebab, menurutnya, obat memiliki efek samping yang berbeda.

Adapun obat yang dianjurkan untuk pasien bergejala ringan namun harus sesuai resep dokter yaitu:

- Oseltamivir tablet 75 mg, atau Favipiravir (harus dengan resep dokter)

- azithromycin (harus dengan resep dokter)

- obat pereda lainnya.

Lebih jauh, isolasi pasien mandiri juga harus didukung kerja sama dari pihak anggota rumah lainnya. dr Erlina berharap anggota lain selain siaga untuk hal terburuk, juga diharapkan terus menyemangati pasien untuk segera sembuh. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Panduan Isolasi Mandiri Pasien Covid-19: Syarat hingga Obat dan Vitamin yang Perlu Dikonsumsi", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved