Berita Solo Terbaru
Alasan Gibran Tunda Sekolah Tatap Muka di Solo: Tak Ingin Ada Klaster Corona dari Sekolah
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memiliki alasan tersendiri untuk memutuskan menunda Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Solo.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memiliki alasan tersendiri untuk memutuskan menunda Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang rencananya digelar 12 Juli 2021 nanti.
Hal ini melihat meledaknya kasus corona di berbagai daerah dan juga Solo.
Selain itu, dia juga ingin siswa SMA atau sederajat bisa menerima vaksinasi terlebih dahulu.
Baca juga: Saat Corona Tak Pandang Usia : 643 Bayi hingga Anak-anak di Sukoharjo Terpapar, Begini Kondisinya
Pasalnya Pemkot Solo tak ingin kecolongan dengan munculnya klaster di sekolah.
Gibran pun mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Solo untuk program vaksinasi siswa SMA ini.
"Saya sudah tugaskan ke Bu Ning (Kadinas Kesehatan) dan Bu Etik (Kadinas Pendidikan), agar anak SMA diprioritaskan untuk divaksin," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (1/7/2021).
Baca juga: Polisi Tetapkan Tujuh Bocah Perusak Makam Cemoro Kembar di Mojo Solo Jadi Tersangka, Begini Motifnya
Baca juga: Isi WA Pelaku Sebelum Bakar Kadus Simo Boyolali : Minta Datang Sendiri, Lalu Dibakar dari Belakang
Penundaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Solo merupakan keputusan yang tepat.
Gibran mengatakan, pihaknya tak ingin adanya klaster baru jika PTM ini digelar.
"Penenundaan PTM itu keputusan yang tepat, kita tidak bisa memaksakan apalagi ini anak-anak kita," ujarnya.
"Kalau ada klaster sekolah itu tidak kita inginkan," imbuhnya.
Menurutnya usia 12 tahun 18 tahun menjadi prioritas penerimaan vaksin.
"Ada instruksi untuk vaksin anak-anak 12 tahun," ucapnya.
Penundaan PTM ini membuat Pemkot Solo harus melakukan evaluasi kembali.
Gibran mengatakan, sebelum PTM benar-benar digelar, pihaknya akam melakukan simulasi ulang.