Berita Sragen Terbaru
Oksigen Langka di Sragen, Bupati Yuni : Jaminan Apa? Tugas Pemerintah Pusat untuk Menjamin Barangnya
Warga dan rumah sakit di Kabupaten Sragen kelimpungan mencari tabung gas oksigen di tengah situasi PPKM Darurat ini.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Warga dan rumah sakit di Kabupaten Sragen kelimpungan mencari tabung gas oksigen di tengah situasi PPKM Darurat ini.
Bahkan, 3 toko penyedia isi ulang tabung oksigen, baik di Gemolong maupun Sragen Kota tidak lagi dikirim oleh penyedia oksigen Samator.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan Pemkab Sragen tidak bisa menjamin ketersediaan gas oksigen untuk warganya.
"Jaminan apa? Ini bukan tugas pemerintah kabupaten aja, ini sudah tugas pemerintah pusat untuk menjamin O2," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (10/7/2021).
Baca juga: Hasil Rukyatul Hilal di Observatorium Assalaam Solo : Besok 1 Dzulhijjah, Idul Adha 20 Juli 2021
Baca juga: Benarkan Angka Kematian Meroket Gegara Oksigen Langka? Begini Penjelasan Petugas Medis di Sragen
Meski begitu, pihaknya tetap mengusahakan kebutuhan oksigen di Kabupaten Sragen dapat mencukupi.
"Tapi, tetap kita usahakan, sekarang antar rumah sakit bisa saling bertukar oksigen," ujarnya.
"Di rumah sakit sekarang sudah mulai saling membantu, jika ada tabung yang sisa, diberikan ke rumah sakit yang kekurangan," terangnya.
Meski melihat keadaan sekarang, berat bagi rumah sakit untuk meminjamkan tabung oksigennya ke rumah sakit lain.
"Karena ini faktor deg-degan, nggak setiap hari ada," jelas dia.
Susahnya Cari Oksigen
Kelangkaan gas oksigen, mulai merambat ke Kabupaten Sragen.
Beberapa toko pengisian gas di Sragen saat ini sudah tidak melayani pengisian oksigen lagi.
Baca juga: Antisipasi Kelangkaan Tabung Oksigen, Pemkot Solo Sebut Bakal Bangun Depo Oksigen
Baca juga: Teka-teki Pria Pati Tewas Bawa Tabung Oksigen di Solo : Tergeletak di Ruko, Ada Uang & Minyak GPU
Salah satunya dialami depo pengisian oksigen, Untung, yang beralamat di Desa Kwangen, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen.
"Sudah 3 minggu kosong, kemarin sudah ke Samator, memang gak bisa, ngelayani rumah sakit dulu," katanya, Sabtu (10/7/2021).
"Ya hanya bisa ngalah, padahal kita juga melayani yang sakit juga," tambahnya.
Ia menambahkan, masyarakat masih banyak yang mencari.
"Tadi malam ada 15 orang yang mencari, biasanya seminggu dikirim 3 kali, kalau covid-19 gini ya sudah," tambahnya.

Sementara itu, gas oksigen juga kosong di 2 toko alat kesehatan di Kota Sragen.
Selain itu, harga oximeter di Kabupaten Sragen juga melonjak.
"Harga normal satunya Rp 150 ribu, sekarang naik Rp 260 ribu," ungkap Rusdiyantoro, pemiliki toko alat kesehatan SIP.
"Bahkan, merk yang paling bagus, bisa mencapai Rp 450 ribu," tambahnya.
Meningkatnya harga oximeter, disebabkan oleh tingginya permintaan konsumen.
"Kalau stok saat ini masih aman, tapi kadang-kadang juga kosong, harus pesan dulu," pungkasnya. (*)