Berita Sragen Terbaru
Kisah Peternak Sragen : Terseok-seok karena PPKM Darurat, Pilih Sedekahkan Banyak Bebeknya ke Warga
Namun di tengah usahanya yang merosot, peternak Sarjono justru sedehkan bebek peliharaannya ke tetangga dan warga membutuhkan.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Sarjono, peternak bebek asal Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen yang terdampak PPKM Darurat.
Untuk mengurangi biaya operasional yang tinggi, Sarjono memilih untuk membeli gabah, karena harganya lebih murah, dibandingkan katul.
"Untuk mempertahankan ternak saya, saya memilih membeli gabah yang harganya Rp 3.300 kemudian saya giling, dan jadi katul," jelasnya.
Kini, ia hanya memiliki seorang pekerja, karena idealnya seorang dapat mengurus sekitar 4.000 ekor.
Ia berharap, pemerintah juga berpikir untuk meringankan biaya operasional peternak.
"Harapan kami, dari pemerintah punya usaha untuk pakan ternak, agar harganya lebih murah, dan kebutuhan daging bebek, juga bisa tersedia," harap dia. (*)