La Liga
Masalah Serius Pelatih Anyar Real Madrid, Si Nomor 7 akan Dijual
Carlo Ancelotti kini menghadapi masalah karena pemain andalannya Eden Hazard akan dijual Real Madrid
TRIBUNSOLO.COM - Kabar tak menyenangkan menimpa pelatih anyar Real Madrid, Carlo Ancelotti.
Ia yang berharap dapat menggunakan jasa pemain Belgia, Eden Hazard, kini merasa was-was.
Kabarnya pemilik nomor punggung 7 Los Blancos itu akan dijual klub.
Lalu bagaimana kelanjutannya?
Baca juga: Legenda Jerman Kritik Toni Kroos: Saya Tidak Suka Gaya Bermainnya
Baca juga: Mino Raiola Berulah, Paul Pogba Segera Cabut dari Manchester United ? Dirumorkan ke Klub Prancis ini

Kabar tidak sedap datang dari ibu kota Spanyol dengan Real Madrid dan Carlo Ancelotti dilaporkan saling berseberangan soal Eden Hazard.
Klub raksasa Liga Spanyol, Real Madrid, resmi mendapatkan Eden Hazard dari Chelsea pada bursa transfer musim panas 2019.
Baca juga: Semakin Kuat Barter Griezmann dan Saul Niguez, Sang Pemangku Bicara Kemustahilan
Baca juga: Gabung ke Borneo FC, Boaz Solossa Dianggap Pemain Lokal Termahal di Indonesia
Real Madrid rela merogoh kocek hingga 115 juta euro (sekitar Rp 2,60 triliun) demi mendapatkan servis Eden Hazard dari Chelsea.
Harapan besar digantungkan Real Madrid kepada Eden Hazard lantaran El Real telah kehilangan Cristiano Ronaldo yang hijrah ke Juventus pada musim panas 2018.
Akan tetapi, harapan El Real seketika sirna karena Hazard justru menjadi pembelian gagal.
Bukannya lebih banyak bermain di lapangan, Hazard malah lebih sering menghabiskan waktu di ruang perawatan.
Masalah kebugaran dan cedera yang menimpa Hazard membuat pihak Madrid kecewa.
Selama dua musim terakhir berseragam Madrid, winger timnas Belgia tersebut hanya tampil sebanyak 43 kali di semua ajang.
Soal kontribusi, sumbangsih Hazard hanya menghasilkan 5 gol dan 8 assist.
Jumlah tersebut begitu rendah untuk pemain sekelas Hazard yang mampu menghasilkan 110 gol dan 92 assist dalam tujuh tahun pengabdian bersama Chelsea.
Hazard bahkan sempat dikaitkan dengan rencana comeback ke Chelsea di tengah masa-masa sulitnya di Madrid.