Berita Karanganyar Terbaru
Geger Nama Bupati Karanganyar & Istri Pada Amplop Bantuan PKL Rp300 Ribu: Sudah Ditegur
Amplop bantuan PKL di Karanganyar terdapat nama nama Bupati Karanganyar, Juliyatmono dan istrinya yang juga anggota DPRD, Siti Khomsiyah.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar memberikan bantuan kepada sejumlah PKL di Karanganyar Kota.
Namun, ada hal lain yang menarik perhatian dalam pemberian bantuan tersebut.
Yakni ada amplop dengan tulisan nama Bupati Karanganyar, Juliyatmono dan istrinya yang juga anggota DPRD, Siti Khomsiyah.
Amplop itu berisi uang tunai sebesar Rp 300 ribu yang dibagikan kepada Pedagang Kaki Lima (PKL) yang terdampak PPKM Darurat.
Ada 840 pedagang yang dapat bantuan ini.
Amplop bertuliskan nama Bupati dan istri itu sempat beredar saat dibagikan oleh pihak Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM (Disdagnakerkop UKM), Karanganyar, sejak Senin (19/7/2021) lalu.
Nah, penggunaan amplop bercap nama bupati dan istri itu sendiri jadi rasan-rasan banyak orang.
Baca juga: Awas Kecele, Exit Tol Gondangrejo Karanganyar Ditutup 24 jam hingga 25 Juli 2021
Baca juga: Pendaftaran Vaksinasi 750 Dosis Bagi Warga Karanganyar Dibuka Hari Ini, Begini Cara Daftarnya
Baca juga: Bupati Karanganyar Marah, Bantuan Tunai ke PKL Pakai Amplop Bertuliskan Namanya
Baca juga: Warga Kemuning Karanganyar Protes : Puskesmas Lamban, Nyawa Warga Positif Covid Tak Terselamatkan
Pasalnya, dana itu sendiri berasal dari Baznas Karanganyar, dan saat dikonfirmasi, Kepala Baznas Karanganyar, Sugiyarso, menuturkan bahwa pihaknya menyerahkan bantuan sekitar RP 300 juta.
"Dana tersebut digunakan sebagai bentuk penanggulangan bencana, dan memang sudah ada instruksi dari pusat," katanya pada Kamis (22/7/2021).
Dirinya mengakui bahwa tidak tahu mengenai penulisan nama bupati dan istri di atas amplop tersebut.
"Saya tidak mengecek, dan yang terpenting itu dari Baznas, mengenai penyerahan, orang lain boleh melakukan," ujarnya.
Sementara, Bupati Karanganyar Juliyatmono mengaku mendengar kabar amplop bertuliskan anamnya dan istrinya itu.
Ia mengakui hal itu tidak etis, dan mengakui bahwa hal tersebut merupakan kesalahan jajarannya.
Juliyatmono mengatakan, amplop itu sudah lama ada, tapi biasanya digunakan untuk keperluan acara pernikahan atau hajatan warga.