Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Persis Solo

Karier Abduh Lestaluhu, Anak Pemilik Bengkel : Dari 'Brazil'-nya Indonesia sampai ke Persis Solo

Muhammad Abduh Lestaluhu lahir di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah.

Editor: Adi Surya Samodra
INSTAGRAM/abduhlestaluhu03
Pemain Timnas Indonesia Abduh Lestaluhu (kiri) dan Manahati Lestusen. 

TRIBUNSOLO.COM - Muhammad Abduh Lestaluhu lahir di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah.

Sebuah desa yang terletak lebih kurang 25 kilometer sebelah utara Kota Ambon. Desa Tulehu, bukan desa sembarangan.

Desa itu kerap dijuluki Brazil-nya Indonesia. Beberapa pemain top lahir di Desa Tulehu.

Sebut saja, Rizky Pellu, Hendra Bayaw, Manahati Lestusen, Ramdani Lestaluhu, Pandi Lestaluhu, dan Abduh Lestaluhu.

"Tulehu memang, siapapun anak laki-laki pasti cita-cita ingin jadi pesepakbola," kata Abduh kepada TribunSolo.com, Sabtu (24/7/2021).

Tak terkecuali dirinya. Abduh mendapat dukungan dari orang tuanya yang bekerja sebagai wirausaha bengkel dan pekerja kesehatan.

Baca juga: Kompensasi Belum Dibayarkan, Pengacara Michelle Kuhnle Lempar Ultimatum ke Persis Solo

Baca juga: Tampil Apik Bersama Palmeiras, Jelmaan Jadon Sancho dari Brazil Pincut Manchester City

Di tambah, darah sepakbola sudah mengalir deras dalam keluarganya.

"Keluarga memang keluarga sepak bola kakek main (sepak bola) sampai ke anak - cucunya juga. Darah sepak bola sudah mengalir deras di tubuh keluarga saya," ucapnya.

Pada tahun 1999 atau pada saat Abduh berumur lebih kurang 6 tahun, keluarganya pindah ke Ternate.

Meski begitu, bek Abduh tidak bisa melepaskan sepak bola dari kesehariannya.

Ia kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya di lapangan tak jauh dari rumahnya.

Di Ternate, Abduh mulai mengasah kemampuaany dengan bergabung sekolah sepak bola (SSB) setempat.

Itu belum memuaskan dahaganya akan sepak bola. Abduh lalu bilang ke orang tuanya untuk balik ke Tulehu dan bergabung SSB Tulehu Putra.

Di sana ia dilatih kakeknya, Abdul Latif Lestaluhu yang kala itu menukangi SSB Tulehu Putra.

Abduh sempat mencoba peruntungan ikut seleksi tim Piala Medco U-15 2006, namun tidak lolos.

Kebersamana Abduh dengan SSB Tulehu Putra yang berjalan 7 bulan sebelum akhirnya ia bertolak kembali ke Ternate.

Di Ternate, Abduh bergabung SSB Tunas Gamalama Ternate sekira medio 2007.

Karier level junior Abduh perlahan menanjak. Ia masuk skuad Maluku Utara di Piala Medco U-15 2007.

Saat itu, tim Maluku Utara bermain di Mongondow, Sulawesi Utara dengan melawan Papua, Gorontalo, dan Sulawesi Utara.

Abduh sukses membawa tim Maluku Utara menembus babak 8 besar. Meski tak bisa sampai final bakatnya terpantau beberapa pelatih.

Iwan Setiawan yang kala itu masih engarsiteki Persibom Bolaang Mongodow ikut memantaunya.

Tak sampai di situ, kemampuan Abduh dalam menggocek bola sampai ke telinga Subangkit, yang kala itu jadi Pelatih Timnas Indonesia U-16.

Abduh mendapat kesempatan membela Timnas Indonesia U-16 yang ikut serta dalam Piala Asia 2007 di Uzbekistan.

"Kemudian melanjutkan pendidikan di Diklat Ragunan tahun 2008 dan menghabiskan waktu tiga tahun di sana," kata Abduh.

Tahun 2010, Abduh mendapat panggilan menjadi bagian SAD Indonesia atau Deportivo Indonesia untuk berlatih di Uruguay.

Itu berjalan satu tahun. Setelah selesai, Abduh ternyata mendapatkan tawaran lagi untuk ikut.

Namun, itu ditolaknya. Ia berkeinginan untuk menjajal bermain di klub profesional.

"Mikirnya usia saya (saat itu) sudah menginjak 18 tahun, jadi mikirnya (kalau) masih belajar terus, tidak bakalan punya uang, tidak bisa membahagiakan orang tua saya," ucapnya.

Baca juga: Statistik Bek Persis Solo Fabiano Beltrame : Cetak Puluhan Gol, Ingat Tendangan Roket Bobol Persib ?

Baca juga: Kylian Mbappe Tak Ingin Perbarui Kontrak di PSG, Bongkar Hal Ini ke Pochettino

Abduh lalu memutuskan bergabung dengan Persis Solo tahun 2011 yang kala itu diasuh Junaedi.

"Persis menjadi tim pro pertama saya di Indonesia," ucapnya.

Bersama Laskar Sambernyawa, ia telah bermain sebanyak 14 kali dengan torehan 1 Gol.

Penampilannya memincut Pelatih Persija Jakarta kala itu, Iwan Setiawan.

Tak perlu pikir panjang, Macan Kemayoran kemudian memboyong Abduh. Bek sayap itu langsung diganjar kontrak 3 tahun.

Di Persija, Abduh bermain bersama pamannya, Ramdani Lestaluhu saat pemain kembali dari Sriwijaya FC.

Petaka kemudian didapatkan para pemain di Indonesia.

Kisruh sepak bola antara pemerintah dan PSSI pada 2014 sampai 2015 terjadi hingga berujung jatuhnya sanksi FIFA.

Itu menghambat karier para pesepakbola termasuk Abduh.

Padahal kala itu, dirinya habis berjuang bersama skuad Timnas Indonesia U-23 dalam Sea Games 2015 di Singapura.

Baca juga: Beli Pemain Miliaran Rupiah, Persis Solo Tetap Tak Sudi Bayar Gugatan Rp 11 Juta ke Eks Karyawan

Baca juga: Fabiano Beltrame, Bek Persis Solo : Pernah Ikut Klub Mantan Bek AC Milan & Bikin Madura United Geram

"Saat itu sudah berpikir, tidak ada kompetisi, tidak ada pemasukan (buat) keluarga," ujar Abduh.

"Kemudian ada tawaran masuk TNI, saya tertarik kemudian memutuskan terjun jadi prajurit TNI," tambahnya.

Meski masuk TNI, Abduh tidak bisa jauh-jauh dari lapangan hijau.

Ia bergabung bersama Tira Persikabo, yang kala itu masih bernama PS TNI tahun 2015.

Bersama Tira Persikabo, Abduh sempat bermain di Piala Jenderal Sudirman, Torabika Soccer Championship, Piala Presiden, dan Piala Menpora.

Abduh telah membubuhkan 95 penampilan bersama Tira Persikabo dengan lesakan 1 gol.

"Sudah lama bersama Tira Persikabo, sudah hampir 6 tahun. Ingin mencari tantangan baru," katanya.

Pemain 27 tahun itu lalu berlabung ke Persis Solo. Ia diperkenalkan manajemen klub pada 18 Juni 2021.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved