Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Persis Solo

Kenapa Suporter Persis Solo Disebut Pasoepati? Begini Sejarahnya, Ada Kaitan dengan Pelita Jaya

Kisah Pasoepati dimulai pada tahun 2000, saat klub Pelita Jaya pindah markas dari Jakarta ke Solo dan berganti nama menjadi Pelita Solo.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Istimewa/Dokumentasi Pasoepati Liar Tangerang
PASOEPATI EBRI DUKUNGAN - Pasoepati di perantauan hadir dalam pertandingan Dewa United vs Persis Solo, Sabtu (14/1/2023) di Indomilk Arena. Inilah sejarah Pasoepati, suporter Persis Solo. 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pasoepati, kelompok suporter asal Solo, menjadi salah satu ikon penting dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Meski bukan kelompok suporter tertua di tanah air, kiprah dan konsistensi mereka selama lebih dari dua dekade telah menginspirasi banyak komunitas pendukung klub lainnya.

Nama mereka kini identik dengan Persis Solo, klub kebanggaan warga Bengawan.

Baca juga: Prediksi Duel Persis Solo vs Persijap Jepara, Tuan Rumah Dapat Angin Segar

Tetapi, mungkin masih sedikit yang tahu bahwa sejarah lahirnya Pasoepati berakar dari klub lain: Pelita Solo.

Awal Mula: Kedatangan Pelita Solo dan Gagasan Mayor Haristanto

Kisah Pasoepati dimulai pada tahun 2000, saat klub Pelita Jaya pindah markas dari Jakarta ke Solo dan berganti nama menjadi Pelita Solo.

Kehadiran klub besar tersebut memantik antusiasme luar biasa dari masyarakat Solo yang kala itu haus akan hiburan sepak bola, terutama setelah vakumnya tim lokal Arseto pada 1998 akibat krisis dan reformasi.

Melihat potensi suporter yang begitu besar namun belum terorganisasi, seorang praktisi periklanan asal Solo bernama Mayor Haristanto tergerak.

Baca juga: Harga Tiket Persis Solo Vs Persijap Jepara dan Cara Pembeliannya, Derby Jateng Sarat Gengsi

Meski bukan penggemar fanatik sepak bola, Mayor sadar bahwa kerumunan massa yang tak terkelola bisa berisiko, terutama dalam konteks pascareformasi yang masih rentan konflik.

Pada 27 Januari 2000, Mayor mengirim surat pembaca ke salah satu koran harian di Solo untuk mengajak bertemu para pentolan suporter Pelita Solo dan bertukar gagasan.

Undangan ini disambut antusias. Sekitar 20 orang hadir dalam pertemuan yang berlangsung di Griya Reka Grupe Mayor di Jl Kolonel Sugiyono No. 37, Solom lokasi yang kini dikenal sebagai Museum Titik Nol Pasoepati.

Resmi Berdiri: 9 Februari 2000

Dari pertemuan tersebut, pada Rabu Legi, 9 Februari 2000, lahirlah Pasoepati

Nama ini merupakan akronim dari Pasukan Suporter Pelita Sejati.

Mayor Haristanto pun ditunjuk sebagai Koordinator Utama, bersama sejumlah tokoh lain seperti Suwarmin (pencetus nama Pasoepati), Kris Pujiatni (Bunda Pasoepati), Arno Suparno, Denny Nur Cahyanto (Dencis), dan banyak lagi.

Baca juga: Jelang Persis Solo Vs Persijap Jepara di Stadion Manahan Solo, Riyandi Cs Punya Rekor Positif

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved