Berita Karanganyar Terbaru
Asyik Nongkrong Pada Dini Hari, Sejumlah Pemuda Perguruan Silat Karanganyar Diamankan Polisi
Sekelompok remaja di Karanganyar nekat nongkrong pada malam hari di masa PPKM Darurat dan kini diamankan polisi
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Muhammad Irfan Al Amin
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Di tengah masa PPKM Darurat yang masih berlangsung di Karanganyar masih ada sejumlah oknum remaja yang nekat nongkrong.
Padahal angka Covid-19 di Karanganyar yang aktif mencapai 1393 orang.
Adapun remaja yang berhasil diamankan berjumlah 49 orang dan mereka datang dari sebuah organisasi pencak silat di Karanganyar.
Mereka ditangkap saat asyik nongkrong di Kawasan Pintu Masuk Wisata Sondokoro, Tasikmadu, Karanganyar.
Padahal dalam aturan bupati tertulis bahwa seluruh aktivitas sudah harus berhenti sebelum pukul 20.00 WIB.
Namun mereka malah nekat nongkrong dan berkerumun pada dini hari tadi, Minggu (25/7/2021) sekitar pukul 01.00 WIB.
Kasubag Humas Polres Karanganyar Iptu Agung Purwoko, menjelaskan 49 remaja itu diamankan saat Polres Karanganyar melalukaan patroli pengecekan pelaksanaan PPKM Darurat.
"Total ada 49 remaja beserta 24 kendaraan sepeda motor," ungkapnya kepada Tribunsolo.com, Minggu (25/7/2021).
Baca juga: Perpanjangan PPKM Level 4 Berakhir Hari Ini, Bagaimana Kelanjutan Penyekatan Jalan? Polisi Menjawab
Baca juga: Bupati Wonogiri Jekek Blak-blakan, Tak Sepakat soal Subsidi Gaji Zona PPKM Level 4: Ini Sensitif
Agung menambahkan untuk mengantisipasi tindak kejahatan, pihaknya tidak hanya melaku pembubaran namun juga melakukan pengamanan dengan membawa 49 remaja berserta kendara ke Polres Karanganyar.
"Lalu kami lakukan swab antigen dan hasilnya reaktif, dan pengecekan surat kelengkapan kendara bermotor," ungkapnya.
Sekitar 09.30 WIB, puluhan remaja itu dikembalikan ke orangtuanya.
Pihaknya menghimbau untuk masyarakat lebih mematuhi peraturan saat PPKM Darurat dan tidak termakan berita bohong kontroversi yang menimbulkan perseteruan.
"Jangan dipercaya langsung informasi share-share di grub media sosial, utamakan pengecekan terlebih dulu dan melaporakan serta mempercayai kepada Pihak Kepolisian," tegasnya.
Curhat Sedih PKL di Solo Dihantam PPKM : Bakul Nasgor Biasanya Masak Nasi 6 Kg, Kini Hanya 2 Kg
Sebelumnya, PPKM darurat menghantam hampir semua mereka yang menggantungkan hidup sehari-hari lewat berjualan makanan.
Baik pedagang bermodal besar, maupun pedagang cilik di pinggir jalan.
Baca juga: Jeritan Pedagang di Sragen Selama PPKM Darurat: Kelimpungan Bayar Angsuran Bank
Salah satu cerita pilu itu hadir dari Mustofa, seorang penjual nasi goreng di Jalan Dr Wahidin, Laweyan, Solo, yang dikunjungi oleh Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Jumat (23/7/2021) malam.
Saat ditanya Ade, Mustofa menceritakan kesusahannya di masa PPKM darurat.
Pria yang bicara dengan logat Madura ini mengatakan, PPKM darurat telah mengurangi pendapatannya secara drastis.
"Sebelum PPKM, bisa masak 6 kilogram nasi dan itu habis semua," ungkap Mustofa kepada Tribunsolo.com, Jumat (23/7/2021).
Sementara, saat PPKM diterapkan dan pelanggan dilarang makan di tempat, dia hanya bisa memasak 2 kilogram nasi saja.
Tentu saja, itu tak cukup bagi Mustofa untuk sekedar balik modal.
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak berkeliling bersama petugas gabungan dalam rangka patroli skala besar di Kota Solo.
Selain merazia pelanggar prokes, petugas membagikan sembako ke pedagang yang terdampak PPKM Darurat.
Petugas gabungan tersebut terdiri dari Polresta Solo, Korem 074 Warastratama, Kodim 0735/Ska, Satpol PP Kota Solo, Brimob Den C Polda Jateng, dan Grup 2 Kopassus.
Mereka memberikan paket sembako berupa beras sebanyak 1.500 kantong.
Pasukan gabungan dibagi menjadi 2 kelompok besar yang dibagi keliling Kota Kota Solo utara dan selatan.
"Kami sampaikan, agar mereka tetap sabar tetap patuh terhadap protokol kesehatan," kata Ade kepada Tribunsolo.com, Jumat (23/7/2021).
Ade menambahkan, harapannya bantuan sembako tersebut dapat membatu meringankan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
"Dengan bersama-sama dengan masyarakat, kita yakin bisa melawan Covid-19 ini. Kesehatan pulih, ekonomi pasti bisa bangkit kembali," jelasnya. (*)