Berita Sragen Terbaru
Tabrak Becak, Seorang Pemuda di Sragen Meninggal Dunia: Penerangan Jalan Minim
Seorang pengendara sepeda motor di Sragen tewas, usai terlibat kecelakaan dengan becak, Minggu (25/7/2021) sekitar pukul 22.30 WIB.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Seorang pengendara sepeda motor tewas, usai terlibat kecelakaan dengan becak, Minggu (25/7/2021) sekitar pukul 22.30 WIB.
Pengendara motor diketahui bernama Ikbal (19), warga Desa Sono, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen.
Kecelakaan terjadi di Jalan Raya Sragen-Tanon, tepatnya di Desa / Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.
Kanit Laka Lantas Polres Sragen, Ipda Irwan Marviyanto mengatakan pemuda tersebut meninggal setelah menabrak becak angin yang tengah melintas didepannya.
"Iya benar, semula sepeda honda supra AD 5056 ALE dan becak tersebut, sama-sama berjalan dari arah timur ke barat, dengan sepeda motor berada dibelakang," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Senin (26/7/2021).
Baca juga: CPNS Sragen 2021: Pendaftaran Ditutup Hari Ini, Simak Formasi CPNS dan PPPK Sragen Paling Diminati
Baca juga: PPKM Level 3 Sragen : Jalan Pusat Kota Dibuka Besok, Tapi 2 Exit Tol Sudah Bisa Dilalui Hari Ini
Becak tersebut, dikendarai oleh Toto Handoko (49) warga Joyosuran, Kelurahan Pasar Kliwon, Kota Solo.
Diduga, karena minim penerangan dan terlanjur berkendara dalam kecepatan tinggi, maka Ikbal tak mampu menguasai laju kendaraannya.
"Diduga karena kurang mengetahui situasi didepannya, yang terdapat pengayuh becak, dan karena sudah dekat, pengendara sepeda motor tidak dapat menguasai laju kendaraannya, dan menabrak becak angin tersebut," jelasnya.
Setelah kecelakaan, dengan bantuan relawan dari PMI, jenazah dibawa ke RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen sembari menunggu dijemput pihak keluarga.
Menurut informasi yang dihimpun TribunSolo.com, Ikbal mengalami luka perdarahan hidung, mulut, telinga dan patah tertutup tulang leher.
Sedangkan pengendara becak angin, hanya mengalami luka ringan.
Kecelakaan Maut di Sukoharjo
Baca juga: Kecelakaan di Sragen Tembus 512 Kasus Selama Januari-Juli 2021, Korban Tewas Sudah Mencapai 56 Orang
1. Makan secukupnya
dr. Dien menjelaskan rasa kantuk cenderung akan datang jika perut dalam kondisi kosong.
Oleh sebab itu, sebaiknya Anda segera berhenti sejenak untuk makan sekaligus istirahat saat rasa kantuk mulai menyerang saat bekendara.
Tapi, pastikan Anda tidak makan terlalu kenyang karena hal itu malah bisa membuat Anda semakin mengantuk.
Jadi, isi perut secukupnya agar energi kembali terisi dan Anda terhindar dari rasa kantuk saat berkendara.
2. Minum kopi
dr. Dien membenarkan minum kopi bisa menjadi obat kantuk karena mengandung kafein yang dapat membantu menjaga kesadaran tubuh.
Tapi perlu diingat, efek kafein ini tidak muncul secara singkat setelah dikonsumsi.
Kurang lebih butuh waktu sekitar 30 menit sampai efeknya terasa.
Jadi, ketika rasa kantuk itu muncul, akan lebih baik jika Anda mengambil waktu beberapa saat untuk beristirahat sambil menunggu efek kopi bekerja.
3. Menepi dan tidur sejenak
dr. Dien menilai cara terbaik untuk menghilangkan rasa kantuk saat berkendara adalah dengan menepikan kendaraan, lalu tidur sejenak.
Setelah tidur, pengendara boleh mengonsumsi kopi sesuai kebutuhan untuk membantu menjadi kesadaran tubuh dan makan secukupnya.
Waktu istirahat ini akan lebih baik jika diagendakan.
Misalnya, ketika dalam perjalanan jauh, setiap 2,5 jam sekali harus menepi dan beristirahat untuk menghindari kelelahan dan rasa kantuk.
4. Lakukan peregangan beberapa saat
dr. Dien mengatakan, penyebab rasa kantuk saat berkendara bisa juga karena kurangnya kadar oksigen di dalam tubuh pengemudi.
Untuk mengatasi hal itu, para pengendara bisa melakukan peregangan selama 10-30 menit.
Dengan bergerak aktif, menurut dia, oksigen yang dibutuhkan oleh pembuluh darah, otak, serta otot akan kembali tercukupi.
Alhasil, rasa kantuk pun perlahan akan hilang.
5. Buka kaca sedikit
Penyebab rasa kantuk saat berkendara bisa juga karena sirkulasi udara di dalam mobil yang kurang baik.
Selain itu, kondisi ruangan mobil yang dingin karena AC mungkin saja membuat tubuh terlalu nyaman saat berkendara, sehingga kantuk pun mudah menyerang.
Untuk mengatasinya, Anda dapat mematikan AC dan membuka kaca jendela mobil sedikit.
6. Hindari konsumsi obat sebelum berkendara
dr. Dien menganjurkan bagi seseorang yang akan menyetir atau berkendara, akan lebih baik jika tidak minum obat sebelum berangkat, baik itu obat antimabuk, obat batuk pilek, obat masuk angin, atau obat-obatan lainnya yang efek samping dapat menyebabkan kantuk.
Jika diharuskan untuk minum obat-obatan tersebut, sebaiknya Anda tidak menyetir terlebih dahulu demi keselamatan bersama.
Baca juga: 5 Macam Obat Tidur dan Efek Sampingnya
7. Mengunyah permen karet
Mengunyah permen karet dilaporkan dapat menurunkan kadar hormon stres yang akan membuat perasaan menjadi lebih tenang.
Selain itu, mengunyah permen karet bisa merangsang pergerakan otot-otot di wajah yang dapat meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh.
Hal ini pun diyakini bisa membuat para pengemudi akan menjadi lebih berkonsentrasi saat berkendara.
8. Minta ditemani saat berkendara
Jika ingin mengemudi dengan jarak yang cukup jauh apalagi dalam kondisi kurang tidur atau kelelahan, sebaiknya Anda tidak berkendara sendiri.
Jadi, carilah teman saat akan mengemudi.
Ajaklah teman atau keluarga yang bisa menemani sepanjang jalan, syukur-syukur sesekali bisa diminta gantian mengemudi.
dr. Dien mengatakan, mengobrol bersama orang lain bisa mengurangi rasa kantuk saat berkendara.
Namun, saat mengobrol, Anda tetap harus fokus pada kondisi jalan atau lalu lintas demi keselamatan bersama.